TAKALAR, RAKYATSULSEL - Anggota DPR RI Hamka B Kady melalui aspirasinya telah banyak membangun di daerah pemilihannya. Salah satunya melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), yang merupakan program padat karya tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Program ini menggunakan dana pemerintah pusat atau APBN.
Sejak bertugas di Komisi V DPR RI, sudah tak terhitung jumlah P3-TGAI yang dibangun oleh Hamka B Kady di daerah pemilihannya yang meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.
Keberpihakan legislator Partai Golkar terhadap para petani, ditunjukkan melalui program P3-TGAI. Program ini terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian, sekaligus membuka lapangan kerja. Sebagai program padat karya, kegiatan ini dilaksanakan oleh masyarakat di desa setempat.
Para petani merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Mereka tidak lagi kesulitan mendapatkan pengairan di sawah-sawah mereka, karena irigasi yang sudah sangat memadai.
"Alhamdullillah, program ini sangat dirasakan manfaatnya oleh para petani. Karena memang yang menjadi kebutuhan Utama kami adalah air. Kami tidak akan bisa menanam kalau irigasi tidak bagus. Terima kasih banyak kepada Pak Hamka B Kady dan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan atas kepeduliannya kepada kami para petani," kata Hamzah Dg Lewa, warga Desa Lassang Barat, Kecamatan Polongbangkeng Utara.
Selain P3-TGAI, Hamka B Kady juga sukses mengawal pembangunan Bendungan Pammukulu di Kabupaten Takalar yang anggarannya mencapai Rp1,6 triliun. Bendungan yang memiliki kapasitas tampung 82 juta meter kubik ini dibangun sejak tahun 2017-2024 . Bendungan ini merupakan bendungan multiguna dengan luas genangan 460 hektar dan memiliki tinggi 65,50 meter.
Proyek Strategis Nasional ini dibangun dengan maksud melayani daerah irigasi Pamukkulu seluas 6.430 hektar, serta untuk memenuhi kebutuhan air baku di Takalar sebesar 160 liter/detik. Serta bermanfaat untuk mereduksi genangan banjir seluas 1.337 hektar yang tersebar di Kecamatan Polongbangkeng Selatan dan Mangarabombang, serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 4,3 MW, dan pariwisata. (*)