Kuliah Umum UC Makassar Hadirkan Pemateri Global Mr dan Miss Coca-Cola 

  • Bagikan
President Director CCEP Indonesia, Xavi Selga dan CEO MSS Group, Lala Setiany Wee memaparkan terkait bisnis retail.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Universitas Ciputra (UC) Makassar menggelar kuliah umum dan menghadirkan dua pemateri handal dibidang retail dari produk kenamaan Coca-cola.

Dua pemateri ini adalah president Director CCEP Indonesia, Xavi Selga dan CEO MSS Group, Lala Setiany Wee.

Dalam pemaparannya, kedua pemateri membahas terkait cara mengembangkan retail bisnis khususnya pada produk Coca-cola.

Moderator sekaligus Dosen UC Surabaya, David Sukardi Kodrat menjelaskan saat ini menjadi era retail bisnis yang mana mahasiswa perlu belajar  hal tersebut. Namun dalam kuliah umum hari ini dihadirkan pemateri bukan hanya nasional namun dilevel global. 

"Kebetulan mahasiswa kita dari Universitas Ciputra yang S2 itu kita punya alumni yang memang bekerja bisnis di lingkup internasional. Kegiatan  ini sekaligus untuk sharing tentang pengalaman-pengalaman terkait dengan bisnis-bisnis ritel," ucapnya

Menurut David, tantangan bisnis retail saat ini cukup besar mengingat banyaknya retail ternama yang tutup seperti Matahari, Carrefour, dan Ramayana. 

"Meskipun juga banyak bisnis retail yng tutup disebabkan bisnis online, namun retail menjadi perhatian sebab ada juga yang bertahan. Mungkin konsumen melihat produk di online, tetap melakukan pembelian secara langsung, nah ini yang dimaksud Hybrid retailing yang bisa juga diperkenalkan ke mahasiswa kita.," jelasnya.

"Coca-cola juga punya reputasi di bidang retail global dengan penjualan nomor satu di dunia sehingga perlu dibagikan ilmunya kepada mahasiswa," tambahnya.

Lala Setiany Wee yang juga merupakan alumni S2 UC mengungkapkan  saat ini di Indonesia bisnis retail mengalami tantangan terberat adalah terkait Penyaluran produk.

"Tantangan terberat di bisnis ritel ya karena Indonesia ini kan tersebar dari beberapa banyak pulau dari Sumatera, dari Sabang sampai Merauke. Nah kalau kita lihat dari  beberapa produk yang dengan mudah ditemukan di pulau Jawa, namun untuk pulau seperti Papua memiliki tantangan besar sebab kita mengupayakan bagaiman produk yang ada di pabrik dari Jakarta sampai ke sana dan tentu harus menggunakan biaya logistik," jelasnya.

"Dalam kegiatan ini saya mencoba share sebagai official distributor dilakukan, dan bagaimana pengalaman yang sudah saya dapat, bagaimana sih agar produk itu bisa sampai ke tangan customer dengan baik dengan efektif, dengan efisien seperti itu," tambahnya. (Hikmah/A)

  • Bagikan

Exit mobile version