Polda Sulsel Belum Kantongi Hasil Uji Lab Produk Skincare Mira Hayati

  • Bagikan
Dirreskrimsus Polda Sulsel, Kombes Dedi Supriyadi saat diwawancara di Mapolrestabes Makassar, Senin (4/11/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Hasil uji laboratorium produk skincare Mira Hayati dan Nurul Damayana (NRL), serta beberapa produk usaha lainnya di Sulsel belum keluar. Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sulsel menyebut, pihakny masih menunggu hingga sekarang.

Dirreskrimsus Polda Sulsel, Kombes Dedi Supriyadi mengatakan, pihaknya akan merilis jika hasil laboratorium itu sudah dikeluarkan oleh BPOM.

"Saat ini lagi nunggu (hasil lab) di BPOM. Begitu hasilnya keluar saya akan sampaikan yang mana (merkuri) karena kita gunakan praduga tak bersalah," ujar Dedi saat diwawancara di Mapolrestabes Makassar, Senin (4/11/2024).

Dedi mengatakan, ada banyak produk -produk skincare dari berbagai merek yang disita saat melakukan penggeledahan. Tak hanya skincare milik Mira Hayati dan Nurul Damayana tapi juga skincare dari beberapa owner yang ada di Sulsel.

"Skincare sudah kita lakukan penggeladahan, ada beberapa tempat, salah satunya Mira Hayati. Satu orang (owner) banyak produknya, kemudian kita minta BPOM (dicek) mana yang mengandung merkuri atau tidak karena ahlinya kan BPOM," kata dia.

Ia juga menjelaskan ada belasan owner produk kosmetik atau skincare yang diperiksa. Hanya saja, mereka yang dipanggil atau diperiksa itu tidak disebutkan nama-namanya. Tapi salah satunya adalah Mira Hayati dan Nurul Damayana.

"Belasan (owner) yang kita periksa. Satu orang (owner) itu skincarenya bisa puluhan jadi semua harus detail," ungkapnya.

Kendati demikian, Dedi menuturkan pihaknya belum tahu kapan hasil lab dari BPOM dikeluarkan, ia hanya meminta masyarakat bersabar menunggu hasil lab tersebut.

Untuk diketahui, Polda Sulsel sebelumnya melakukan penyitaan sejumlah produk kosmetik atau skincare milik Mira Hayati dan NRL serta beberapa produk kecantikan lainnya yang beredar di Sulsel lalu diserahkan ke BPOM RI, untuk mendeteksi adanya kandungan zat kimia berbahaya, termasuk merkuri. (Isak/B)

  • Bagikan