LAZ Hadji Kalla Gelar Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana

  • Bagikan
Sosialisasi LAZ Hadji Kalla Madrasah Uminda di Desa Tanakaraeng, Kabupaten Gowa.

PLT Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Rustam menyambut baik program ini dan sangat mengapresiasi pelatihan SPAB yang memberikan pengetahuan baru bagi para murid dan guru untuk lebih siap menghadapi bencana, terutama di daerah mereka yang rawan bencana alam.

"Simulasi dan materi yang diberikan di sini sangat bermanfaat. Saya berharap pelatihan semacam ini bisa diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Gowa, sehingga lebih banyak sekolah yang siap siaga,” tambahnya.

Sementara itu, program yang dijalankan di Madrasah Zulfaqar dan SMP Negeri 24 Sinjai cukup unik karena lokasinya yang berada di wilayah kepulauan, dimana bencana yang sering terjadi adalah gelombang tinggi dan angin musim yang kencang setiap tahunnya, sehingga materi pelatihan juga dibuat khusus untuk penanganan bencana, maupun ketika ada korban tenggelam di laut, simulasi bencana laut ini dilaksanakan langsung bersama BPBD dan PMI.

Perwakilan PMI kabupaten Sinjai, Firdaus, sebagai pemateri Pertolongan Pertama Pada Korban Bencana, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam membangun ketanggapan awal, dimana pelatihan seperti ini dapat menjadi landasan untuk menciptakan komunitas yang lebih tanggap bencana terutama di sekolah-sekolah.

Muslimin, Kepala UPTD SMPN 24 Sinjai, mengungkapkan bahwa setelah mengikuti pelatihan ini, mereka merasa lebih percaya diri karena sudah mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana.

 "Semoga setelah pelatihan ini, sekolah kami dapat segera menyusun dokumen SPAB dan mengintegrasikannya dalam kebijakan sekolah, sehingga kami dapat mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi potensi bencana.

Pelatihan ini diharapkan tidak hanya menghasilkan dokumen SPAB untuk sekolah-sekolah yang dilatih, tetapi juga membangun budaya kesiapsiagaan yang berkelanjutan dengan keterlibatan aktif semua pihak baik murid, guru, hingga instansi terkait. Program ini akan menjadi awal dari gerakan yang lebih besar untuk menciptakan sekolah yang tanggap bencana di seluruh Indonesia, sehingga keamanan dan keselamatan di dunia pendidikan dapat terus terjaga. (Hikmah/A)

  • Bagikan