Jelang Debat Pilgub Sulsel: Pengamat Sebut Infrastruktur Jadi Isu Krusial

  • Bagikan
Pengamat politik dari Unhas, Rizal Pauzi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 diprediksi akan semakin seru. Debat yang jadwalnya digelar di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, pada Minggu siang (10/11/2024), mengusung tema "Ekonomi, Infrastruktur dan Tata Kelola Sumber Daya Alam (SDA)".

Dalam debat kedua ini, isu khususnya mengenai penanganan infrastruktur yang dianggap krusial bagi kemajuan Sulsel diprediksi akan memanas. Terlebih dalam debat pertama, kedua pasang calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel yakni nomor urut 01, Mohammad Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) dan paslon nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) sempat terlibat perdebatan mengenai pembagunan jembatan Barombong di Makassar. Masalah ini diyakini akan terus berlanjut dalam debat kali ini.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Rizal Pauzi mengungkapkan bahwa perbedaan visi kedua pasangan calon menjadi faktor yang menarik. Menurutnya, paslon nomor urut 01 lebih condong pada istilah penataan kota dan desa dalam rencana pembangunan infrastrukturnya. Sementara, paslon nomor urut 02 lebih fokus dalam mendorong pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara yang tahan terhadap bencana.

“Jadi pada dasarnya kedua kandidat ini punya visi yang kemudian membuat pembagunan berkelanjutan. Tetapi sebenarnya kedua visi ini menurut saya belum bisa menjawab secara realistis langsung terkait dengan kendala yang dihadapi Sulsel saat ini," kata Rizal.

Menurut Rizal, dalam dua tahun terakhir ini tidak bisa dipungkiri ada sekitar 40 persen lebih jalan provinsi Sulsel yang masih rusak sehingga masalah tersebut sangat mendesak untuk diselesaikan. Ia beranggapan, yang terpenting diselesaikan sebenarnya adalah hal-hal mendasar itu, di mana infrastuktur juga menjadi salah satu penunjang dalam meningkatkan ekonomi di Sulsel.

Hal-hal dasar seperti perbaikan jalan dan konektivitas ini dianggap yang harus segera dijawab oleh kedua paslon gubernur Sulsel itu. Penataan kota dan desa serta infrastruktur yang ramah lingkungan, kata Rizal, tentu penting tetapi kebutuhan dasar juga harus diprioritaskan.

"Hal-hal dasar itu harus dijawab," sebutnya.

Rizal menambahkan, bahwa model perawatan infrastruktur juga akan menjadi isu menarik dalam debat kali ini, terutama terkait dengan keberlanjutan konektivitas beberapa jalan di Sulsel yang belum sepenuhnya selesai.

“Misalnya, jalan yang sudah dibangun oleh Andi Sudirman Sulaiman ke arah Bone dan Pangkep, serta jalan ke wilayah Seko, apakah itu benar-benar efektif untuk meningkatkan konektivitas dan ekonomi?” ungkapnya.

Bukan itu saja, menurut Rizal, salah satu permasalahan yang akan menjadi sorotan masyarakat dalam debat kedua ini adalah kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam hal pembangunan stadion.

Mengingat rencana pembangunan Stadion Sudiang dikabarkan akan tertunda. Padahal Pemerintah Kota Makassar yang sebelumnya dipimpin oleh Mohammad Ramdhan Pomanto telah menggelontorkan anggaran hingga Rp 200 miliar untuk pembangunan jalan ke stadion. Sementara Pemprov Sulsel di masa pemerintahan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menyiapkan lahan.

"Terkait perdebatan soal stadion, misalnya kerjasama antara Pemkot dan Pemprov sejauh ini belum berjalan baik. Misalnya pembebasan lahan, termasuk terakhir ini GOR Sudiang, lahannya Pemkot sudah disiapkan 200 miliar tetapi belum ada kejelasan apakah akan dilanjutkan," tutur Rizal.

Sementara latar belakang Andi Sudirman Sulaiman yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulsel dan kemudian menjadi Gubernur Sulsel setelah menggantikan Nurdin Abdullah yang tersandung kasus hukum, banyak pihak bertanya-tanya apakah paslon nomor urut 02 akan lebih unggul dalam debat ini.

Menurut Rizal, hal ini sangat bergantung pada kemampuan masing-masing kandidat dalam mengelola isu infrastruktur yang belum terselesaikan. Terlebih Andi Sudirman Sulaiman juga dinilai masih banyak janji politiknya terhadap masyarakat Sulsel yang belum terselesaikan hingga akhir jabatannya.

"Menurut saya ini tergantung kemampuan masing-masing kandidat untuk mengelola masalah infrastruktur. Karena kita melihat pasang calon nomor urut dua juga banyak janji-janji politiknya yang belum selesai," sebut Rizal.

"Seperti jalan rintisan di Toraja, kemudian beberapa (infrastruktur) lainnya seperti stadion juga tidak selesai. Saya pikir itu juga jadi boomerang (Andi Sudirman Sulaiman) kalau tidak dikelola dengan baik," ujar dia. (isak pasa'buan/B)

  • Bagikan

Exit mobile version