"Isu pendidikan di pelosok dan kesejahteraan petani harus menjadi fokus. Kita butuh kebijakan yang memberi akses lebih luas bagi masyarakat," jelas Azhar.
Selain itu, Azhar berharap debat kali ini juga dapat menekankan pentingnya penghargaan terhadap kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang ada di Sulsel, yang kaya dengan keberagaman suku dan budaya.
"Pemimpin Sulsel nanti harus menghargai kearifan lokal, agar semua suku dan budaya merasa dilibatkan," tuturnya. Ia juga menambahkan pentingnya menghargai peran tokoh adat dalam menjaga nilai-nilai budaya daerah.
Terkait ketertiban selama debat, Azhar mengusulkan agar KPU Sulsel melakukan verifikasi terhadap data yang disampaikan oleh masing-masing pasangan calon untuk menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan.
"Saya berharap ada cek fakta untuk memastikan bahwa data yang disampaikan akurat, seperti angka kemiskinan dan produksi pertanian," kata Azhar.
Azhar berharap debat kedua ini benar-benar menjadi ajang adu gagasan yang mengedukasi masyarakat, bukan sekadar saling menyerang antar calon.
"Debat harus menjadi ruang untuk menyampaikan program dan ide-ide yang mengedukasi masyarakat, bukan ajang saling serang," harap Azhar.
Diketahui, KPU Sulsel telah menetapkan jadwal debat kedua Pilgub Sulsel yang akan digelar pada Minggu (10/11/2024) di Hotel Claro Makassar. Tema besar debat tersebut adalah "Ekonomi, Infrastruktur, dan Tata Kelola Sumber Daya Alam". (Yadi/B)