Badruddin Kaddas, M.Ag., Ph.D
Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Makassar
MAKASSAR - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November di Indonesia untuk menghormati para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. Peringatan ini dimulai pada tahun 1959 dan ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959.
Peringatan ini bukan hanya sekadar mengenang, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan. Berdasarkan data Kementerian Sosial Republik Indonesia, lebih dari 1.300 pahlawan nasional telah diakui dan diabadikan dalam bentuk monumen, nama jalan, serta berbagai penghargaan (Kementerian Sosial RI, 2020).
Di era digital saat ini, relevansi Hari Pahlawan semakin meningkat. Dengan adanya teknologi informasi yang memudahkan akses ke berbagai sumber pengetahuan, generasi muda kini lebih mudah memahami sejarah perjuangan bangsa. Data menunjukkan sekitar 70% generasi muda Indonesia aktif menggunakan media sosial, yang menjadi platform efektif untuk menyebarkan informasi tentang nilai-nilai nasionalisme (Kominfo, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa Hari Pahlawan dapat menjadi momentum untuk memperkuat rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda.
Sebagai contoh, kampanye digital yang dilakukan oleh berbagai organisasi pemuda menjelang Hari Pahlawan berhasil menarik perhatian banyak orang. Gerakan #PahlawanDigital yang diinisiasi oleh komunitas pemuda di Jakarta, misalnya, berhasil mengumpulkan lebih dari 50.000 peserta dalam kegiatan virtual seperti webinar dan diskusi online mengenai nilai-nilai kepahlawanan (Yayasan Pemuda Mandiri, 2022). Kegiatan ini menunjukkan bahwa peringatan Hari Pahlawan dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman, tanpa mengurangi makna dan tujuan utamanya.
Penting untuk menekankan bahwa pengertian Hari Pahlawan tidak hanya terbatas pada momen peringatan, tetapi juga harus diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kepahlawanan seperti keberanian, pengorbanan, dan cinta tanah air harus menjadi bagian dari karakter generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan tentang sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan perlu ditanamkan sejak dini di sekolah-sekolah.