TORAJA UTARA, RAKYATSULSEL – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama jenis Solar, kerap terjadi akhir-akhir ini di Toraja Utara, mengakibatkan antrean panjang di sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Hal ini memunculkan berbagai spekulasi di masyarakat, termasuk dugaan adanya penimbunan Solar untuk dikirim ke Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Salah satu SPBU yang menjadi sorotan adalah SPBU Bolu di Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara. SPBU ini sempat viral di media sosial dengan dugaan melayani pengisian tangki jumbo atau tangki rakitan yang memuat BBM lebih dari kapasitas seharusnya.
Menurut Manager SPBU Bolu, Faisal, yang didampingi pengawas AKP (Purn) F. Jatmiko, pihaknya melakukan pembenahan setelah kasus tersebut viral.
“Kami kini memperketat pelayanan dengan mewajibkan penggunaan barcode Pertamina atau QR Code untuk kendaraan yang membeli BBM bersubsidi. Tanpa itu, layanan tidak bisa diberikan. Selain itu, pengisian BBM bersubsidi hanya diperbolehkan sekali dalam 24 jam,” jelas Faisal.
Dengan penggunaan barcode, lanjut Faisal, pengisian BBM menjadi lebih tertib karena sesuai kapasitas tangki kendaraan yang tertera pada barcode. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir pengisian pada tangki rakitan.
Untuk kebutuhan BBM di luar kendaraan bermotor, seperti alat pertanian (traktor), mesin penggiling kopi, dan Chainsaw atau alat pemotong kayu, masyarakat dapat dilayani menggunakan jeriken namun tetap harus memiliki barcode khusus yang diterbitkan oleh Dinas Perindagkop.
Maksimal pengisian untuk kebutuhan tersebut adalah 20 liter per minggu dan hanya dilayani di SPBU terdekat sesuai zona kecamatan yang telah ditentukan.