"Harapan kita, jangan membentuk Pilkada ini kita jadikan sebagai ajang untuk saling membuka aib saudara-saudara kita. Jangan jadikan Pilkada ini sebagai tempat untuk saling mengeluarkan kata kata yang tidak pantas. Empat orang kandidat yang hadir ini adalah mereka yang ingin melihat Makassar ini baik," katanya.
Appi sapaannya menuturkan, bahwa proses pemilihan walikota ini adalah sebuah pesta demokrasi yang hadir untuk kita. Karena masyarakat diberikan kesempatan memilih siapa yang akan menjadi pemimpin Kota Makassar 5 tahun yang akan datang.
"Sehingga pilihan-pilihan ini adalah pilihan-pilihan kebebasan yang tidak boleh ada intervensi dari siapapun. Apalagi yang namanya tekanan, apalagi yang namanya perintah dan paksaan," ujarnya.
Menurut Appi, warga Kota Makassar harus menyambut pesta demokrasi ini dengan suka cita. Ia berharap masyarakat pun bisa merdeka dengan pilihannya sendiri. Tak lagi dipaksa atau diarahkan untuk menentukan calon, oleh pihak-pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti bagaimana kondisi masyarakat yang sebenarnya.
"Seyogyanya tetap mencari pemimpin yang mampu menyelesaikan persoalan kita, bukan malah menambah persoalan. Sehingga dalam proses pemilihan ini, saya sangat berharap kader-kader Aisyiyah ini betul-betul memilih pemimpin dengan teliti, karena kita tidak ingin ada penyesalan di kemudian hari," tuturnya.
Appi menyampaikan telah melakukan silaturahmi dengan berbagai kader Muhammadiyah mulai dari tingkat provinsi, kota dan terbaru menghadiri dialogdi Unismuh. Ia mengapresiasi sikap Ormas Islam ini yang membuka diri untuk menggali visi misinya sebagai Cawalkot.