Namun kenyataannya, publik justru lebih banyak berpihak kepada Paula Verhoeven, yang selama ini dianggap sebagai sosok yang tenang dan tidak suka drama.
"Analisa saya, mungkin masalah ini di-up ke media ada perseteruan rumah tangganya akan mendapat dukungan dari publik. Ternyata sebaliknya, hampir semua netizen berpihak kepada Paula," jelas Lita Gading dalam pernyataan di akun tiktoknya.
Dalam proses perceraian ini, muncul pula kabar bahwa Baim Wong mengajak Paula untuk rujuk. Hal ini membuat Lita Gading mempertanyakan motif Baim Wong.
Menurutnya, jika ajakan rujuk ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mengembalikan simpati publik, maka hal tersebut sangat disayangkan.
Lita menegaskan bahwa pernikahan adalah hal yang sakral dan bukan sesuatu yang pantas dijadikan bahan konten atau permainan.
Ia mengingatkan Baim bahwa masalah rumah tangga seharusnya diselesaikan secara pribadi dan tidak untuk diangkat menjadi isu publik, apalagi dijadikan semacam "prank."
"Ceritanya mau bikin prank, tapi kebablasan. Kan memang kerjaannya dia bikin prank. Namun, jangan sampai perkawinan dijadikan prank karena perkawinan itu sakral," tegas Lita Gading.
Pernyataan ini mengandung kritik tajam terhadap Baim Wong, yang menurut Lita terkesan bermain-main dengan permasalahan serius dalam rumah tangganya.
Lita mengingatkan bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan bahan hiburan atau bagian dari strategi untuk menarik perhatian publik.
Pernikahan melibatkan perasaan kedua belah pihak dan berdampak pada anak-anak serta keluarga besar mereka.
Lita Gading dalam pernyataannya menyoroti pentingnya kesehatan dalam sebuah hubungan.
Ia menilai bahwa jika pernikahan antara Baim dan Paula sudah tidak lagi sehat atau dianggap "toxic," maka tidak ada gunanya untuk dilanjutkan. (fajar online)