Ditanya Soal Solusi Pengangguran, Seto-Rezki Siap Majukan Industri Kreatif untuk Makassar

  • Bagikan
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 2, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi memaparkan visi dan misi mereka di debat kedua Pilwalkot Makassar yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Rabu (13/11/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Debat Publik kedua Pilwalkot Makassar 2024 kembali memanas pada segmen keempat, yang memasuki sesi tanya jawab antar pasangan calon. Sesi ini berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Rabu (13/11/2024).

Pasangan calon nomor 3, Indira-Ilham (INIMI), mengajukan pertanyaan khusus kepada pasangan nomor 2, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), yang fokus pada strategi untuk mengatasi tantangan besar yang dihadapi oleh generasi milenial dan Gen Z, terutama terkait dengan pengangguran dan kesempatan kerja.

Dalam jawabannya, Seto-Rezki menyoroti posisi Makassar sebagai kota yang terhimpit antara generasi muda Gen Z dan generasi di atasnya, yang memerlukan perhatian serius dalam menciptakan lapangan kerja.

“Permasalahan utama yang dihadapi anak muda kita saat ini adalah pengangguran, yang harus segera diberantas. Ini sangat penting untuk mengurangi beban sosial dan ekonomi yang mereka alami,” jelas Seto.

Pasangan SEHATI menekankan bahwa pembukaan lapangan kerja baru serta pemberdayaan industri kreatif dan UMKM akan menjadi langkah kunci dalam memberdayakan generasi muda Makassar.

Andi Seto menyebutkan banyak anak muda di Makassar memiliki potensi besar dalam industri kreatif, namun belum mendapatkan kesempatan yang cukup untuk berkembang.

“Kita harus memberikan ruang yang lebih besar bagi anak muda kita melalui industri kreatif dan UMKM. Dengan pemberdayaan yang tepat, mereka akan mampu berkontribusi langsung pada perekonomian kota,” ujar Seto.

Selain itu, Seto mengaitkan tingginya tingkat pengangguran dengan masalah kesehatan masyarakat, seperti stunting, yang sering kali berdampak pada keluarga berpenghasilan rendah.

Menurut Seto, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi akan membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan gizi yang cukup dan masa depan yang lebih baik.

Sebagai bagian dari visinya, Seto juga mengungkapkan rencana besar untuk mengadakan festival budaya dua kali sebulan, yang akan lebih megah daripada acara F8 yang selama ini digagas oleh pasangan Indira-Ilham. Festival ini direncanakan untuk menampilkan keragaman budaya dari seluruh Indonesia dan beragam acara menarik di dalamnya.

Mendengar pemaparan tersebut, Ilham mengakui kesepakatan terhadap gagasan Seto mengenai pembukaan lapangan kerja dan mendukung langkah-langkah yang diusulkan untuk memajukan industri kreatif di Makassar.

“Kami ingin menjadikan Makassar sebagai pusat pertemuan budaya dan kreativitas, di mana generasi muda bisa menyalurkan bakat mereka sekaligus menciptakan peluang ekonomi,” jelas Ilham. (Yadi/A)

  • Bagikan

Exit mobile version