Isu Perempuan dan Perkawinan Dini Luput dari Debat Publik Pilwalkot Makassar

  • Bagikan
Konsultan politik sekaligus aktivis perempuan, Andi Sri Wulandani, dalam acara Ngopi Sore Pilkada 2024, beberapa waktu lalu.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Debat terakhir calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum pada Rabu (13/11/2024) mengundang berbagai tanggapan dari para aktivis perempuan dan pihak lainnya.

Kendati belum memuaskan dan belum menyentuh akar persoalan, isu perempuan dan persoalan pernikahan dini serta kekerasan pada anak penting mendapat perhatian pemerintahan mendatang.

Aktivis perempuan, Andi Sri Wulandani, mengatakan bahwa isu perempuan dan anak setidaknya dalam dua kali debat Pilwali 2024 tidak dibahas secara mendalam.

"Isu perempuan memang penting diangkat dalam sesi debat Pilwali, namun belum mendalam baik perlindungan anak maupun kekerasan terhadap perempuan," ujarnya, Kamis (14/11/2024).

Menurutnya, meskipun pertanyaan dalam debat pertama menyinggung pelayanan publik inklusif, termasuk kepada perempuan dan anak, namun di subtema debat kedua, paslon dan panelis tidak membahasnya sama sekali.

"Saya kemarin menyimak debat. Ada isu krusial soal perempuan dan perlindungan anak yang belum diulas oleh paslon. Begitu juga soal perkawinan anak dan isu gender," tuturnya.

Diketahui, tema Debat Kedua Pilkada Makassar 2024 adalah "Wujudkan Makassar Kota Berperadaban Maju Melalui Harmonisasi Pembangunan Nasional dan Daerah, Tata Kelola Lingkungan Hidup yang Berkeadilan, dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat".

Ada deretan subtema yang dibahas mengacu pada tema utama. Subtema tersebut meliputi Memajukan Daerah soal potensi yang dimiliki Makassar, Menyelesaikan Persoalan Daerah yang mencakup persoalan banjir, lingkungan, sampah, ruang terbuka hijau (RTH), serta transportasi dan kemacetan.

  • Bagikan