Super Sun: Cahaya Baru di Pulau Layya yang Menghidupkan Asa dari Laut

  • Bagikan
Siswa SD dan SMP di Pulau Layya Bergembira saat pemasangan Super Sun oleh pihak PLN

Kepala Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tuppabiring, Pulau Laiya, Musmuliadi menjelaskan selama ini 

masyarakat  hanya menggunakan penerangan panel Surya kecil dan genset di malam hari dan tidak bisa membekukan tangkapan, juga membuat es batu karena lemari pendingin  tidak bisa dinyalakan.

"Saya mewakili warga dan para nelayan sangat berterima kasih dengan hadirnya super sun 100 persen, anak-anak sudah bisa belajar malam hari, pelayanan masyarakat  juga bisa hingga malam hari. Terutama perekomian masyarakat sudah bisa membekukan tangkapan hingga menjual es batu," ungkapnya.

Manajer PLN ULP Pangkep, Bustamin mengungkapkan kehadiran Super Sun di pulau tersebut merupakan bentuk komitmen PLN melistriki seluruh pelosok Indonesia. Bustamin menjelaskan, Super Sun digunakan di pulau sebab lebih efisien dan mudah diseberangkan ke pulau.

"Secara keseluruhan ada tiga tahap penerangan dengan menggunakan Super Sun di pulau. Tahap pertama sebanyak 118 pelanggan, tahap ke dua 98 pelanggan dan tahap ke tiga 109 pelanggan termasuk 36 fasilitas umum di pulau. Daya yang dihasilkan setiap panel surya 900 Watt," ucapnya

"Ke depan kami akan terus dipantau utamanya dari sisi kebersihan panel. Di Pangkep, sebanyak 1200 panel surya akan ditempatkan di Pangkep," tambah Bustamin

Dengan hadirnya Super Sun di Pulau Layya, masyarakat setempat tidak hanya akan merasakan manfaat di bidang pendidikan, tetapi juga di sektor perekonomian. Kehadiran Super Sun ibarat lentera di tengah lautan, menerangi kehidupan masyarakat yang sebagian besar bergantung pada pekerjaan sebagai nelayan dan pencari ikan hingga ke pelosok negeri. (Hikmah/A)

  • Bagikan