MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Untuk menambah pengetahuan dalam mengobati penyakit serta menjaga kesehatan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel) bekerja sama dengan Komunitas Totok Punggung Indonesia mengadakan kegiatan berupa Sosialisasi dan Bakti Sosial, bertempat di Aula Pancasila Kanwil pada Jumat (15/11).
Kegiatan ini menghadirkan Ashar selaku Praktisi dan Terapis dari Komunitas Totok Punggung Indonesia sebagai narasumbernya.
Ashar dalam paparannya menjelaskan bahwa totok punggung merupakan terapi yang dilakukan untuk melancarkan peredaran darah, asupan nutrisi, dan oksigen ke seluruh tubuh.
Dijelaskan Ashar, Totok Punggung bekerja dengan cara memberikan stimulasi berupa penotokan pada titik-titik simpul syaraf yang terpusat di area sekitar punggung.
“Titik-titik simpul syaraf tersebut terkoneksi langsung dengan keluhan penyakit pada organ tubuh yang sedang mengalami gangguan,” katanya.
Ashar lalu ungkapkan bahwa hampir semua keluhan penyakit dapat disembuhkan dengan totok punggung. Berbagai penyakit diantaranya adalah jantung, asma, lambung, sakit kepala, vertigo, saraf kejepit, asam urat, dan penyakit lainnya.
"Siapapun bisa di totok punggung. Baik pria maupun wanita. Mulai dari ibu sejak hamil, bayi, anak-anak, dewasa, sampai orang tua," jelasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Divisi Administrasi Basir berterima kasih kepada jajaran Komunitas Totok Punggung Indonesia yang telah mensosialisasikan tentang totok punggung kepada seluruh jajaran pegawai kanwil.
"Atas nama pimpinan tinggi pratama, kami ucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh pegawai yang telah mengikuti kegiatan ini. Kami berharap, seluruh pegawai dapat menjalani pola hidup sehat," harap Basir.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Taufiqurrakhman menyambut baik atas pelaksanaan kegiatan ini sebagai upaya komitmen Kanwil Kemenkumham Sulsel di dalam menjaga kesehatan pada seluruh pegawai demi menciptakan gaya hidup sehat dan produktif.
Turut hadir dalam sosialisasi ini Para Pejabat Struktural, Seluruh Pegawai Kanwil, dan Jajaran Terapis dari Komunitas Totok Punggung Indonesia. (*)