JAKARTA, RAKYATSULSEL - PLN terus menjalankan transisi energi sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia agar dapat mencapai 8%. Hal ini juga searah dengan visi Presiden Prabowo Subianto menuju swasembada energi berkelanjutan di Tanah Air.
Dalam ajang COP29 di Baku, Azerbaijan, PLN memaparkan rencana pengembangan energi terbarukan hingga 75 GW pada 2040 dan pembangunan jaringan transmisi 70.000 km untuk mendistribusikan energi hijau ke seluruh Indonesia. Strategi ini juga mencakup pemanfaatan teknologi smart grid untuk menjaga kestabilan sistem kelistrikan
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi mengungkapkan pertumbuhan ekonomi memerlukan infrastruktur energi yang aman dan berkelanjutan. " Mencapai pertumbuhan ekonomi 8% memerlukan infrastruktur energi yang aman dan berkelanjutan. Keberadaan infrakstruktur energi baru pun dapat meningkatkan ekonomi regional. Penambahan kapasitas pembangkit satu gigawatt yang direncanakan di Papua saja diperkirakan dapat meningkatkan Produk Domestik Regioanal Bruto (PDRB) wilayah tersebut hingga 240%," kata Evy Haryadi.
Pembangunan infastruktur kelistrikan hijau akan menimbulkan efek domino yang sangat besar terhadap perekonomian, seperti menciptakan lapangan kerja, melahirkan industri yang baru serta meningkatkan kapasitas industri lokal melalui inovasi serta tranfer teknologi
