SINJAI, RAKYATSULSEL - Para koordinator relawan Muzayyin Arif-A Ikhsan Hamid (MAIKI) berkumpul di Gedung Pertemuan Sinjai, Sabtu, 16 November 2024. Lengkap hadir dari 80 desa dan kelurahan di Kabupaten Sinjai.
Master Campaign MAIKI, Heriwawan menuturkan seharusnya yang berkumpul hanya 80 orang, sesuai jumlah desa dan kelurahan di Sinjai.
"Namun, MAIKI ini berbeda. Kita punya enam lapis di setiap desa/kelurahan. Jadi yang berkumpul hari ini mencapai 480 orang. Plus 56 koordinator dari sembilan kecamatan danenam LO kabupaten," tutur Heriwawan.
Anggota DPRD Sulsel tersebut menegaskan, dari empat paslon Pilkada Sinjai 2024, hanya MAIKI yang bisa melakukan ini.
"Sekaligus menunjukkan MAIKI paling siap untuk enjemput kemenangan di Pilkada Sinjai," imbuh ketua Partai Demokrat Sinjai itu.
Heriwawan meminta seluruh koordinator membangun kolaborasi yang apik. Mengisi satu sama lain. Hari pencoblosan sisa 10 hari. Seluruh kekuatan harus dikerahkan.
"Saya dan Pak Mizar juga selalu hadir di Sinjai dan bersama kita semua. Sebagai bukti keseriusan kami memenangkan MAIKI," timpal Heriwawan. Mizar yang dimaksud adalah Mizar Roem, ketua Partai Nasdem Sinjai yang juga anggota DPRD Sulsel dari Dapil Sinjai-Bulukumba.
Pada temu koordinator relawan itu hadir juga para legislator DPRD Sinjai dari partai-partai pengusung; Nasdem, PKS, dan Demokrat. Tampak pula mantan ketua DPRD Sinjai, Haris Umar.
Para koordinator pun mengucap ikrar. Sumpah setia bersama MAIKI dan akan kembali ke kampung masing-masing, untuk mengggalang sebanyak-banyaknya suara pada hari H, 27 November 2024.
Ikrar dipimpin langsung oleh Muzayyin. Dia terlebih dahulu menegaskan bahwa jika MAIKI menang, maka itu juga kemenangan seluruh koordinator dan relawan MAIKI. Nama-nama mereka akan tercatat dalam garda terdepan. Menjadi penyambung aspirasi bagi konstituen masing-masing.
"Jangan pernah merasa ragu. Kita on the track menuju kemenangan, insyaallah. Kondisi sedang menguntungkan. Mari memantapkan hati kita," ucap Muzayyin.
Mantan wakil ketua DPRD Sulsel itu menambahkan, masalah terbesar di Sinjai saat ini adalah terlalu banyak program pemerintah yang tidak sesuai keinginan masyarakat.
"Itu yang akan kita ubah. Musrenbang tidak lagi berbasis undangan, namun terbuka untuk semuanya. Apalagi tentu saja bapak/ibu sekalian, perpanjangan tangan kami di desa/kelurahan masing-masing," tegasnya.
Muzayyin mengingatkan waktu tinggal 10 hari lagi. Semua harus fokus dan tidak berpangku tangan. Saatnya turun lebih sering ke masyarakat.
"Bahkan jika warga itu katanya belum bersama kita, tetap ajak bergabung ke MAIKI. Ajak ke jalur kemenangan. Selama manusia punya hati, selama itu pula dia bisa berubah menjadi lebih baik," pungkas Muzayyin. (*)