Ahli Kesehatan Pastikan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat

  • Bagikan
Ketua Prodi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Islam Makassar Endah Dwi Jayanti (kanan) saat pemapara dalam forum ngobras di Cocospace, Jl Lanto Dg Pasewang, Kota Makassar, Rabu (20/11/2024).

Hal senada diungkap oleh Dosen Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi industri Gusnawati, dimana ia mengatakan penelitian serupa dengan judul "Analisis Migrasi Cemaran Bisphenol-A (BPA) Kemasan Plastik Polikarbonat pada Produk Air Minum dalam Kemasan Galon di Wilayah Kota Makassar," yang telah dipublikasikan di Jambura, Journal of Chemistry, Universitas Negeri Gorontalo.

Gusnawati bekerja sama dengan beberapa rekannya untuk melaksanakan penelitian tersebut.

Instrumen atau alat ukur penelitian ini menggunakan Spektrofotometri UV-Vis yang merupakan metode umum untuk melakukan pengujian analisis kandungan zat pada industri farmasi dan makanan.

“Dalam penelitian ini, tidak ditemukan BPA pada galon polikarbonat dengan kode No.7 yang disimpan baik di dalam maupun di luar ruangan selama 7 hari. Plastik polikarbonat tidak terurai pada suhu normal, sehingga tidak ada BPA yang terdeteksi berpindah ke permukaan galon atau ke air di dalamnya,” jelasnya.

Dokter Spesialis Andrologi Siloam Hospital Makassar dr Rahmawati Thamrin mengatakan, sejauh ini, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa mengkonsumsi air minum dalam kemasan menyebabkan gangguan kesuburan pria.

Tidak ada bukti bahwa BPA menyebabkan mikropenis dan infertilitas pada laki-laki. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan dengan skala terbatas dan pada uji hewan, hasilnya pun tidak konsisten.

“Oleh karenanya diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kaitan BPA dengan kesuburan laki-laki,” katanya.

Berdasarkan data, permasalahan kesuburan pria disebabkan oleh banyak penyebab, seperti hiperprolaktinemia atau kondisi ketika kadar hormon prolaktin dalam darah meningkat drastis hingga melebihi batas normalnya.

Rendahnya produksi hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing di kelenjar pituitari yang menyebabkan produksi FSH penurunan jumlah dan kualitas sperma, infeksi dan peradangan pada organ reproduksi pria, varikokel atau kondisi melebarnya pembuluh darah dalam kantung zakar, genetik dan berbagai masalah lainnya.

“Untuk menjaga kesuburan dan mendukung kesehatan reproduksi secara optimal, para pria dapat melakukan beberapa tips seperti menerapkan pola makanan sehat, menghindari rokok dan alkohol berlebihan, mengurangi stress dan menjaga berat badan ideal serta rutin berolahraga,” jelasnya. (Sasa/B)

  • Bagikan