MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Puluhan Ribu warga se-Kota Makassar memadati area kampanye Akbar Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) di tugu Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) CPI Makassar, Rabu (20/11/2024).
Paslon MULIA sukses melakukan kampanye Akbar, pasalnya selesai orasi politik parpol pengusung dan Paslon MULIA pada pukul 17.00 Wita, berselang berapa menit hujan turun mengguyur lokasi MNEK.
Dalam orasi politik Calon Wali Kota Makassar nomor 01 Munafri Arifuddin menyampaikan pesan damai untuk warga Kota Makassar tetap menjaga demokrasi dengan baik. Menurutnya, Kota Makassar memiliki sejarah serta nilai-nilai demokrasi dari semua etnis yang ada di kota ini. Nilai-nilai demokrasi yang terbangun jauh melampaui ingatan terhadap masa lalu.
Dengan adanya kehadiran pasangan MULIA akan berkomitmen menjaga demomrasi melakukan perubajan untuk sektor pembangunan, tujuannya memuliakan warga dan memuliakan kota Makassar.
"Kita berkewajiban menjalankan demokrasi yang lebih baik, bukan hanya untuk memilih wali kota dan wakil wali kota, tetapi juga memilih pemimpin rakyat yang akan memuliakan warganya dan memuliakan kotanya," ujarnya.
Ia menuturkan, banyak masalah pembangunan yang telah mengganggu sendi-sendi kehidupan kita saat ini. Tetapi kami pun tahu bahwa rakyat adalah kekuatan terbesar dalam demokrasi.
Lanjut dia, rakyat harus diajak dan terlibat penuh dalam pembangunan di kota Makassar ini dan pemerintah wajib mengurangi beban kehidupan warganya dengan konsep transparansi, partisipatif, dan akuntabel.
"Apa yang belum mampu dicapai pemerintah saat ini, akan kami wujudkan. Apa yang keliru akan kami perbaiki dan apa yang menyimpang akan kami luruskan," jelasnya.
Mantan Bos PSM itu mengatakan, Pembangunan yang akan dilakukan paslon MULIA kelak diharapkan terakumulasi menjadi modal sosial, agar masyarakat Makassar sanggup mencapai posisi keseimbangan baru sebagai masyarakat yang kuat, modern, dan bermartabat.
Ketua DPD II Golkar Kota Makassar itu, menyindir soal pembangunan di Kota Makassar yang tidak merata serta sembraut mengakibatkan banjir hingga bertambah kemiskinan ekstrim hingga gizi buruk bagi belita.
"Kesejahteraan menjadi tujuan utama dari program yang akan dilaksanakan. Tidak boleh lagi ada banjir yang hanya disebut genangan. Tidak boleh lagi ada masyarakat yang membeli air bersih pada musim kemarau, tidak boleh lagi apeningkatan stunting dan gizi buruk di Kota Makassar," ungkapnya.
"Jadi, tidak boleh lagi ada pembangunan yang semrawut, yang melanggar aturan tata kota, tidak boleh lagi ada angka kemiskinan ekstrem yang meningkat di Makassar, dan tidak boleh lagi PSM yang kita cintai bermarkas di luar Kota Makassar," tambah Appi.
MULIA hadir memberikan solusi dari semua persoalan yang ada. Ini saatnya pemerintah hadir untuk meringankan bebn masyarakat kota Makassar, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tersedianya lapangan kerja. (Suryadi/B)