“Layanan publik berbasis digital yang dirintis Desa Bontosunggu adalah langkah luar biasa yang bisa menjadi contoh bagi desa lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Bontoharu, Andi Batara Gau, berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi pengurus KIM Prisma dalam menyebarluaskan informasi desa melalui media sosial.
“Dengan pelatihan ini, saya berharap pengurus KIM dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan lebih memviralkan kegiatan desa di jejaring media sosial,” ujarnya.
Sejarah dan Filosofi KIM Prisma
Plt Kepala Desa Bontosunggu, Patmawati, SE, dalam sambutannya menjelaskan perjalanan pembentukan KIM Prisma. Komunitas ini dibentuk pada Juli 2023 dengan anggota awal 12 orang, yang terdiri dari siswa SD, SMP, remaja, dan anggota karang taruna. Saat ini, jumlah anggota telah ditingkatkan menjadi 15 orang.
Patmawati juga mengungkapkan filosofi di balik nama “Prisma”.
"Prisma menggambarkan satu cahaya yang dapat membiaskan berbagai macam cahaya. Harapannya, KIM Prisma dapat menyerap, mengumpulkan, dan membiaskan berbagai informasi kepada masyarakat dengan membawa harapan yang baik,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan KIM Prisma telah membantu Desa Bontosunggu, terutama dalam hal transparansi keuangan dan pelayanan informasi kepada masyarakat.
Dengan komitmen ini, Desa Bontosunggu semakin menunjukkan langkah nyata sebagai desa yang memprioritaskan digitalisasi informasi dan transparansi. (*)