MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia pada tanggal 11-17 November 2024 memberikan gambaran menarik terkait peta elektoral di kota Makassar, apalagi jelang H-6 pencoblosan.
Survei ini melibatkan 800 responden dari seluruh 15 Kecamatan di Kota Makassar. Menggunakan metode multistage Random Sampling, margin of error +/-3,5% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Pada Pilwalkot Makassar 2024, ada empat Pasangan Calon (Paslon) yang bertarung yakni Munafri Arifuddin-Aliyan Mustika Ilham (MULIA), Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati). Selanjutnya Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) dan Amri Arsyid-Rahman Bando (AMAN).
"Hasilnya pada simulasi empat paslon, MULIA memiliki persentase 41,9%, disusul INIMI 25,1%, Sehati 21,1% dan AMAN 2,1%, sementara tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,7%," kata Founder dan Peneliti Utama Indikator, Prof. Dr. Burhanuddin Muhtadi, Kamis (21/11/2024).
Ia melanjutkan, dari data survei dilakukan simulasi top of mind Calon Walikota Makassar masih dipimpin oleh Munafri Arifuddin yakni 35%. Disusul Indira Jusuf Ismail 23,3%, Andi Seto Gadhista Asapa 16,7% dan Amri Arsyid 1%.
Pada kesempatan ini, ia juga menyinggung soal perbedaan data survei Indikator dengan angka tinggi pasangan MULIA dibanding elektoral diumumkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menjagokan SEHATI.
"Menurut kawan-kawan media di Makassar, temuan LSI Denny JA menyatakan Andi Seto atau (SEHATI) di kisaran 29%, sementara kami 21 persen, jelas perbedaannya secara statistik signifikan," jelasnya.
"Jadi, Andi Seto signifikan lebih tinggi pada temuan survei LSI Denny JA, sementara Munafri (MULIA) ditemuan Denny JA 34%, kami Indikator capai 41 %," lanjutanya.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, Prof. Burhanuddin Muhtadi mengatakan, lembaganya siap diaudit terkait dengan perbedaan hasil survei dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Bahkan ia menantang buka-bukaan soal data survei di Pilwali Makassar 2024.
"Jadi lagi-lagi perbedaan. Dan jangan lupa, survei Denny JA dengan survei Indikator dilakukan dengan rentang waktu yang sama. Dan kami siap untuk diaudit oleh Persepi, meskipun kami tahu Persepi tidak bisa memanggil LSI Denny JA ya, karena LSI Denny JA bukan bagian dari Persepi," tegasnya.
"Tapi kalau ada pihak-pihak secara independen mengecek data indikator untuk dibandingkan dengan data LSI Denny JA, kami dengan senang hati siap untuk diaudit," tambah Prof Baharuddin. (Suryadi/B)