MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mendorong penguatan UMKM lewat kredit dan pengadaan rumah lewat Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Hal tersebut dimaksudkan untuk memenuhi program Astacita yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto. Kepala OJK Sulselbar, Darwisman lewat media Update bertajuk "Bersinergi Membangun Literasi Keuangan yang Inklusif" mengatakan program Astacita bertujuan mewujudkan Indonesia emas 2045 mendatang.
Khusus UMKM, program Makan Bergizi Gratis yang baru-baru ini ditetapkan satu anak Rp10 ribu bisa dimanfaatkan UMKM khususnya yang bergerak dibidang pertanian.
"Pada program tersebut, presiden berkomitmen melibatkan UMKM sehingga berbagai ini bisa dimanfaatkan UMKM termasuk petani," ucapnya Minggu (1/12).
Selain itu, Darwisman mengatakan UMKM juga dapat memanfaatkan kredit yang dihadirkan perbankan termasuk KUR. Hingga Oktober 2024, penyaluran kredit UMKM mengalami pertumbuhan sebesar 5,41 persen dengan rasio NPL 4,63 persen, pangsa pasar UMKM mencapai 38, 41 persen dari total kredit dengan jumlah debitur 1.801.842 MKM.
Khusus KUR, hingga 15 November 2024, KUR yang tersalurkan Rp 15,20 Triliun kepada 280.142 debitur. Selanjutnya terkait program 3 juta ruman pertahun OJK melakukan koordinasi salah satunya melibatkan Real Estate Indonesia (REI).
"Kami melihat untuk pengadaan rumah di Sulsel sekitar 100 ribu pertahun dan ini tantangan. Sejauh ini yang bisa dipenuhi sekitar 25 ribu rumah pertahun atau seperempat dari target," tukasnya.
Lebih jauh, saat ini tercatat Rp27,41 Triliun kredit KPR tersalur. "Saat ini pengajuan KPR tertinggi masih diduduki oleh Makassar .Kalau KPR mampu di dorong, ada banyak industri yang terkait misal semen, Besi, pasir dan sebagainya yang dapat menutup jumlah penganggur dan memperbaiki ekonomi masyarakat," tandasnya. (Hikmah/B)