SOPPENG, RAKYATSULSEL – Sebuah kolaborasi unik dan inovatif hadir di Kabupaten Soppeng melalui sinergi antara Kejaksaan Negeri (Kejari) Soppeng dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat.
Kedua institusi ini meluncurkan Program Senam Sehat, yang tidak hanya mempromosikan kesehatan jasmani dan rohani, tetapi juga mempererat tali silaturahmi lintas lembaga.
Program yang akan berlangsung setiap Jumat hingga dua tahun mendatang ini menggabungkan olahraga dengan penyuluhan hukum dan agama.
Kegiatan perdana pada Jumat (6/12/2024) digelar di halaman Kantor Kemenag Soppeng, sekaligus menandai momen penting berupa pemusnahan dokumen pernikahan yang sudah tidak relevan lagi.
Langkah Inovatif di Balik Program, Kepala Kejari Soppeng, Salahuddin, SH, MH, bersama Kepala Kemenag Soppeng, H. Afdal, S.Ag., MM, memprakarsai program ini setelah menemukan inspirasi saat bertugas bersama di Tanah Suci sebagai petugas kloter dan TPHD pada Mei 2024.
Kolaborasi ini mengintegrasikan nilai-nilai Satya Adhi Wicaksana dari Kejari dan Ikhlas Beramal dari Kemenag, menjadi landasan utama kegiatan.
Di sela kegiatan senam, dilakukan pemusnahan 1.753 akta nikah, 2.139 draft pemeriksaan nikah, 2.336 buku nikah, dan 83 duplikat buku nikah periode 2019-2022. Pemusnahan ini dilakukan di halaman Kantor PLHUT Kemenag Soppeng dan disaksikan langsung oleh para pejabat, termasuk Kasubbag TU, kepala KUA, kepala madrasah, penyuluh, penghulu, serta ASN Kemenag.
“Langkah ini kami ambil untuk mencegah potensi penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab, mengingat buku nikah dapat disalahgunakan untuk tujuan tertentu. Selain itu, ini adalah upaya menjaga tertib administrasi dalam pencatatan pernikahan,” tegas Afdal.
Kepala Kemenag Soppeng juga mengungkapkan keinginan agar kolaborasi serupa dapat melibatkan lebih banyak instansi, seperti BUMN dan BUMD, demi memperkuat nilai kebangsaan dan keberagaman di Kabupaten Soppeng.
“Semoga sinergi lintas instansi ini terus terjaga, menjadi bagian dari semangat kebersamaan yang abadi,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa integrasi antarlembaga dapat menghasilkan dampak positif, tidak hanya dalam aspek kesehatan masyarakat, tetapi juga dalam penguatan nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman. (Tiro)