MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Dalam refleksi akhir tahun, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar dialog akhir tahun yang melibatkan tokoh agama, pimpinan redaksi media massa, Kesbangpol, dan Kemenag, Sabtu (14/12/2024).
Diskusi lintas sektor ini bertujuan untuk membahas kesinambungan pesan damai dan harmoni antarumat beragama yang terus terawat di Sulsel, serta peran elemen lain, termasuk media massa.
Meski fokus utama diskusi adalah langkah strategis untuk tahun 2025, penghormatan kepada mendiang mantan Ketua FKUB, Prof. Wahyuddin Naro, turut menjadi perhatian.
Direktur Harian Rakyat Sulsel, Daswar M. Rewo, mengusulkan agar FKUB memberikan penghargaan kepada mendiang Prof. Wahyuddin Naro atas dedikasinya selama memimpin FKUB.
“Pemberian penghargaan ini sangat layak diberikan kepada mantan Ketua FKUB, Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro. Lima jam sebelum wafat pada 25 November 2024, beliau masih sempat membahas pentingnya menjaga peran Pilkada damai dan hak pilih masyarakat,” ujar Daswar, Sabtu (14/12/2024).
Sebagai informasi, forum ini juga menjadi ajang deklarasi bersama antara FKUB dan pimpinan media untuk memperkuat sinergi dalam menjaga keberagaman.
Ketua FKUB Sulsel, Prof. Muammar Bakri, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerukunan di tengah kemajemukan budaya dan keyakinan di Indonesia, yang menjadi teladan bagi negara lain.
“Kerukunan ini adalah kekuatan besar bangsa kita. Dengan dukungan majelis-majelis yang moderat, saya yakin tahun 2025 dapat menjadi tonggak perdamaian dan kerukunan yang lebih kokoh,” ujar Prof. Muammar.
Ia juga menambahkan, setiap agama memiliki keimanan yang mengajarkan umatnya untuk menjadi penjaga perdamaian. (Abu/B)