Selain itu, sejumlah kandidat terpilih juga disebut memiliki visi misi yang lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat kelas menengah kebawah. Fokus program mereka antara lain mencakup pengembangan UMKM, layanan kesehatan, pendidikan gratis dan pengurangan beban hidup masyarakat miskin.
“Misalnya, daya tarik Pak Munafri di Makassar adalah program iuran sampah gratis. Program seperti ini menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin pengurangan biaya hidup sehari-hari,” kata Asratillah.
Ia juga mencatat bahwa beberapa pemimpin baru mulai memperhitungkan pembangunan berkelanjutan. Mereka memasukkan konsep ekonomi hijau, transparansi, dan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik ke dalam agenda kerja mereka.
Meski begitu, Asratillah juga mengatakan dalam kepemimpinan yang baru nantinya akan ada tantangan besar bagi mereka, seperti strategi mengeksekusi janji-janji politiknya. Untuk itu, pihaknya menekankan pentingnya masa transisi yang efektif dan tim kerja yang solid untuk melakukan evaluasi terhadap program yang telah berjalan sebelumnya.
“Kepala daerah terpilih harus menyiapkan tim yang mampu melakukan audit terhadap program-program petahana. Mana yang membebani anggaran tapi tidak vital harus dimodifikasi, sementara program yang penting harus dilanjutkan demi kepentingan daerah,” tegasnya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti pentingnya evaluasi berbasis kinerja terhadap pejabat birokrasi. Menurutnya, kepala dinas yang memiliki kinerja baik tidak boleh diganti hanya karena tidak mendukung kandidat terpilih selama Pilkada.
Dengan visi misi yang terukur dan tim yang profesional, Asratillah optimistis para pemimpin baru dapat menciptakan perubahan signifikan di daerah masing-masing, terutama menciptakan pemerintahan yang baru sebagai ciri khas pembeda mereka dari yang sebelumnya.
“Jangan berbasis kepentingan, tapi berbasis kinerja. Kalau kinerjanya memuaskan, kenapa harus diganti? Evaluasi SDM birokrasi dan audit penganggaran harus menjadi prioritas. Karena semua kepala daerah pasti ingin meninggalkan warisan yang baik. Mereka akan membuat sesuatu yang membedakan mereka dari pendahulunya,” pungkasnya. (Suryadi-Isak Pasabuan/C)