hal itu dimaksudkannya kepada masyarakat untuk menerima pemimpin daerah yang akan ditetapkan KPU nanti hasil dari Pilkada yang baru saja berlalu dan masih dalam proses untuk menetapkan siapa yang terpilih secara sah, dan berlandas hukum.
Hal itu juga disandingkan dengan kata iman yang lain, yaitu tidak kurang dari lima, sehingga agama yang tidak kurang dari lima di sulsel juga mesti kuat untuk menopang kelancaran pemerintah dari sisi sosial.
“Jadi kita berharap juga Sulsel menjadi contoh untuk daerah lainnya di antero bumi ,” kuncinya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel, Ansyar menyampaikan tokoh agama dalam menyongsong tahun bersejarh bagi Indonesia pada momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) memiliki peran yang sangat penting.
Sebab, Indonesia adalah negara yang majemuk dalam beragama pun di Sulsel yang sudah rukun dalam berdampingan, dan sangat dengan hidup dan pola pandang masyarakat terhadap aktivitas sosial.
Berkumpulnya tokoh agama dan pemuda itu tentu saja menyampaikan pemahaman yang perlu dilakukan untuk menyongsong tahun 2025 yang akan datang.
“Jadi kan nanti 2025 ada gubernur baru, bupati dan walikota baru, jadi kita harus bersiap dan mendukung apa saja yang menjadi program mereka,” ungkapnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Sabtu (14/12/2024).
Ia berharap berkumpulnya tokoh agama dan pemuda bisa menjadi pengawal demokrasi dan kelangsungan kehidupan sosial sulsel di tahun 2025 yang akan datang. (Abu/B)