MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebanyak 577 jiwa atau 156 kepala keluarga (KK) harus mengungsi akibat cuaca ekstrem yang melanda Kota Makassar sejak Minggu (15/12). Para pengungsi kini tersebar di delapan titik pengungsian yang berada di empat kecamatan.
Yakni, Kecamatan Manggala di Masjid Jabal Nur, Masjid At Tayyiban dan Masjid Makkah Al Mukarramah, dan Kecamatan Wajo di Masjid Nurul Islam.
Selanjutnya, Kecamatan Makassar di Universitas Terbuka dan kecamatan Panakkukang di Masjid Nurul Hikmah dan Gereja Toraja Masale.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar per 15 Desember, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang menyebabkan banjir di 6 kecamatan.
Wilayah terdampak meliputi Manggala, Panakkukang, Biringkanaya, Tamalanrea, Makassar, dan Wajo.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, meminta warga untuk tetap siaga dan berdoa agar kondisi segera membaik. "Semoga air cepat surut, mari kita terus berdoa untuk kota kita," ujar Danny Pomanto, pada Senin (16/12).
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Makassar, A. Hendra Hakamuddin, mengatakan sekitar 140 personel Carester telah dikerahkan ke wilayah terdampak untuk melakukan berbagai langkah penanganan.
Salah satunya, BPBD Makassar melakukan evakuasi menggunakan perahu karet dan perahu polyethylene, bagi warga yang terdampak banjir.
"Personel kami melakukan pendataan jumlah pengungsi, menyalurkan bantuan logistik, memantau titik rawan banjir, mengevakuasi warga, hingga mendampingi warga di lokasi pengungsian," jelas Hendra, pada Senin (16/12).