Anggota DPRD Makassar Andi Tenri Uji Idris Siap Dukung Pengembangan UMKM untuk Perkuat Ekonomi Lokal

  • Bagikan
Anggota DPRD Makassar, Andi Tenri Uji Idris (kanan), ungkap peran UMKM dalam mendongkrak perekonomian masyarakat, dalam podcast Harian Rakyat Sulsel, Senin (16/12/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Anggota DPRD Makassar, Andi Tenri Uji Idris, secara terbuka membahas pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendongkrak perekonomian masyarakat. Hal tersebut diungkapkannya dalam podcast Harian Rakyat Sulsel, Senin (16/12/2024).

Sebagai anggota Komisi B DPRD Makassar yang membawahi bidang ekonomi dan keuangan, Andi Tenri Uji Idris—yang akrab disapa Wita—menyoroti pesatnya perkembangan UMKM di Makassar, termasuk menjamurnya bisnis coffee shop yang menjadi bagian dari ekonomi kreatif kota ini.

"Ekonomi kreatif di Makassar sangat berkembang. Kita bisa lihat coffee shop lokal hingga internasional sudah banyak bermunculan di sini," ujarnya.

Namun, Wita juga menyoroti sejumlah kendala yang dihadapi UMKM, seperti minimnya akses informasi dan kurangnya kemampuan digitalisasi. Ia menemukan masalah ini saat melakukan reses di beberapa wilayah Kota Makassar.

"Beberapa UMKM tidak berkembang karena kurang informasi, seperti adanya pelatihan atau bantuan dari pemerintah. Bahkan ada pelaku usaha yang belum tahu cara menjual produk secara online di era digital seperti sekarang," ungkap Wita.

Kendala Pemasaran dan Kemasan

Selain keterbatasan informasi, Wita juga menyoroti kendala pada pemasaran dan kemasan produk, terutama bagi UMKM di lorong-lorong yang memproduksi makanan tradisional. Ia mencontohkan, banyak pelaku UMKM yang memiliki kemampuan membuat kue tradisional namun belum menguasai teknik pengemasan modern sehingga kurang diminati konsumen.

"Produk mereka enak, tapi karena kemasannya kurang menarik, pembeli, terutama anak muda, sering ragu untuk mencoba," jelasnya.

Langkah DPRD untuk Mendukung UMKM

Untuk mengatasi kendala tersebut, DPRD Makassar terus berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Pariwisata, guna mendorong pengembangan UMKM. Salah satu langkah konkret adalah mempromosikan produk UMKM melalui kerja sama dengan hotel-hotel yang menjadi mitra pemerintah.

"Mulai dari rasa, kemasan, hingga menjaga sterilisasi produk sangat penting agar produk mereka layak dipasarkan dan diterima konsumen," tambah Wita.

Ia juga mengusulkan agar kegiatan resmi pemerintah, termasuk di DPRD, memprioritaskan produk UMKM.

"Misalnya, konsumsi seperti makan siang dan kue untuk rapat DPRD harus berasal dari UMKM," katanya.

Pelatihan dan Program Pengembangan

Wita menyebut, setelah pelantikan DPRD Makassar pada September 2024, berbagai program pelatihan telah dilakukan, termasuk pelatihan barista, pelatihan kemasan produk, hingga pemasaran digital. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM, seperti bahan baku dan kemasan untuk produk jajanan tradisional.

"Dengan pelatihan bersertifikat, pelaku UMKM tidak hanya bisa mengembangkan usahanya, tetapi juga melatih orang lain di sekitarnya," ujar Wita.

Harapan ke Depan

Wita berharap di tahun 2025, UMKM di Makassar semakin berkembang, terutama di wilayah pemilihannya yang meliputi Kecamatan Mamajang, Mariso, dan Tamalate. Ia juga berambisi agar UMKM Makassar mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.

"Kami ingin UMKM tumbuh di setiap lorong kota untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Jika UMKM kuat, ekonomi masyarakat akan semakin baik," pungkasnya. (Isak/B)

  • Bagikan

Exit mobile version