Pelatihan pembuatan POC dan PGPR juga disertai dengan kegiatan pendampingan aplikasi pada pertanaman milik petani. Hal ini dilakukan agar petani tidak saja hanya terampil dalam membuatnya akan tetapi juga sekaligus mampu melakukan aplikasi yang tepat cara, tepat waktu, tepat dosis/konsertrasi tepat jenis dan tepat tempat.
Memang harus diakui bahwa petani pada umumnya masih lebih suka menggunakan pupuk dan pestisida kimia yang bisa cepat kelihatan pengaruhnya.
Tetapi dengan mengikuti penyuluhan mereka sedikit disadarkan bahwa penggunaan bahan kimia belebihan disamping menaikkan biaya produksijuga berpotensi merusak keseimbangan ekologi dan ancaman gangguan Kesehatan bagi manusia akibat residu bahan kimia yang terhadung didalamnya.
"Terkait dengan berbagai resikoitu, maka diharapkan kedepan petani makin sadar untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dalam praktek pengendalian hama dan penyakitnya sehingga dapat meningkatkan penghasilan serta menghasilkan prosuk pertanian yang lebih sehat," tukas Sudirman Numba Dosen pada Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UMI Makasar. (Yadi/A)