"Partai politik perlu mengevaluasi strategi elektoral mereka. Pilkada serentak memang membuat partai kader kurang solid, dan ada faktor lain yang menyebabkan kegagalan kader parpol di daerah masing-masing," ujarnya, Rabu (18/12/2024).
Andi Luhur juga menyoroti bahwa meskipun parpol telah berupaya mencetak kader terbaik, persaingan ketat dengan kandidat eksternal yang didukung parpol sering menjadi hambatan.
Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng, menyatakan bahwa hasil Pilkada 2024 menjadi bahan evaluasi partainya ke depan.
"Golkar memenangkan kader di 7 daerah. Daerah lainnya adalah kandidat usungan. Ini tentu jadi bahan evaluasi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif, mengklaim bahwa NasDem memenangkan total 16 daerah, meskipun hanya 7–8 kader internal yang berhasil meraih kemenangan.
"Strategi politik kemanusiaan dan investasi politik menjadi kunci keberhasilan NasDem," ujarnya.
Ketua Bappilu Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis, menyampaikan bahwa kaderisasi terstruktur menjadi kekuatan Demokrat dalam Pilkada 2024.
"Para calon Demokrat telah melewati pelatihan intensif, sehingga mampu memahami kebutuhan masyarakat dan memiliki kepemimpinan yang mumpuni," ungkapnya.
Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras, mengungkapkan bahwa partainya berhasil memenangkan 9 kader. Ia juga menyatakan banyak kepala daerah terpilih dari partai lain yang ingin bergabung dengan Gerindra.
"Gerindra selalu terbuka bagi siapa saja yang memiliki visi yang sama untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat," pungkasnya. (Yadi/B)