"Mereka adalah keluarga kita, ini bagian dari Unhas menumbuhkan rasa empati memberikan ruang pada mereka. Tahun depan kami perlu lengkapi infrastruktur. Ada disabilatas Center. Tujuanya memotivasi mereka tidak putus semangat," tambah Prof. JJ.
Guru besar Ilmu Kelautan itu mengatakan sejak dua tahun terakhir telah menyediakan akses khusus untuk mengakomodasi calon mahasiswa difabel agar bisa kuliah di kampus tersebut.
Memang tidak terlalu banyak kuota karena tentunya masih perlu memperhatikan kesiapan infrastruktur untuk difabel. Namun ini telah menjadi komitmen menjangkau mereka dengan jalur khusus.
Unhas terus berupaya menjangkau mereka melalui sosialisasi ke sekolah luar biasa (SLB). Ini lebih pada kesadaran dan bentuk kepedulian dan bagaimana agar tidak hanya menjadi slogan.
"Kita bersyukur saat ini sudah ada pusat disabilitas di Unhas. Apalagi sudah dibuka akses khusus pada prodi yang terbatas sesuai kondisi adik-adik difabel yang akan masuk di Unhas," jelasnya.
Menurutnya kehadiran mereka menegaskan dedikasi Unhas dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah dan mendukung bagi semua individu.
Langkah ini tidak hanya memperluas kesempatan belajar, tetapi juga memperkuat visi Unhas dalam mengedepankan keberagaman dan kesetaraan di dunia akademik
"ini juga jadi upaya memberikan empati bagi mahasiswa yang normal bagaimana kegigihan mereka. Ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa yang lain," ujarnya. (Yadi/A)