2024, Jumlah Orang Miskin dan Pengangguran di Pangkep Turun Drastis

  • Bagikan
Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (kiri) bersama Pj. Gubernur Sulsel Prof. Zudan Arif Fakhrulloh beberapa waktu lalu. Tahun 2024 kabupaten Pangkep sukses menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan.

PANGKEP, RAKYATSULSEL - Badan Pusat Statistik(BPS) Kabupaten Pangkep merilis angka penduduk miskin dan jumlah pengangguran di Pangkep. 

Dari hasil pendataan BPS yang melakukan survey sosial ekonomi nasional, angka kemiskinan dan pengangguran di Pangkep  berkurang secara signifikan.

Jika Tahun 2023 angka kemiskinan di Pangkep mencapai 13,40%, di tahun 2024 kemiskinan menurun drastis mencapai 0.99% menjadi 12,41%, atau 3100 jiwa. 

Kepala BPS Pangkep, Ayub Parlin Ampulembang mengatakan penurunan jumlah penduduk miskin di Pangkep cukup menggemberikan, karena laju penurunan kemiskinan yang cukup besar di bandingkan daerah lain di Sulawesi selatan.

"Menurut hemat kami, ketika kita melihat upaya pemerintah dalam menurunkan laju kemiskinan, maka kita melihat dari seberapa besar laju penurunan kemiskinan dari tahun ke tahun," jelas Ayub, Kamis (19/12/24). 

Selaiin berhasil menurunkan angka kemiskanan, Pemkab Pangkep juga berhasil menurunkan angka penganngguran terbuka.

Angka pengangguran terbuka di Pangkep Tahun 2023 sebesar 5,05 ℅, dan tahun 2024 sebesar 3,98℅ atau berkurang sebanyak 1,07%.

Secara detail juga dijelaskan BPS jika Tingkat Pengangguran Terbuka Pangkep menurut jenis kelamin, pada tahun 2023, Laki-laki sebesar 5,35% menurun di tahun 2024 menjadi 4,88%. Perempuan pada tahun 2023 sebesar 4,63% menurun di tahun 2024 menjadi 2,77%.

"Saya rasa upaya dalam menurunkan kemisikinan sangat baik, karena yang  ditunjukkan variable di dalamnya, bahwa tingkat pengangguran terbuka itu sumbangsih dari penduduk yang berpendidikan tinggi yang terserap di lapangan kerja," tambahnya. 

Sekretaris Daerah Pangkep, Suriani menjelaskan, jika sukses pemerintah daerah ini tidak lepas dari kerja tim dan kolaborasi dan komunikasi Pemkab Pangkep dengan BPS, dan juga OPD, terkhusus peran dan pembinaan bupati Pangkep selaku pembina.

"Harapan kami, tahun 2025 OPD tetap melaksanakan program strategis, termasuk penanganan kemiskinan stunting, dan pertumbuhan ekonomi yang berdampak," ujar Suriani. (Atho)

  • Bagikan

Exit mobile version