MAMUJU, RAKYATSULSEL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaporkan sebanyak 4.079 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terjadi hingga triwulan III tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy, mengungkapkan bahwa tingginya angka kasus ISPA di Sulbar dipengaruhi oleh minimnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan masyarakat.
“Faktor penyebab ISPA di Sulbar meliputi cuaca panas, polusi udara, serta infeksi virus dan bakteri,” jelas drg. Asran, Jumat (20/12/2024).
Ia juga menekankan langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat, seperti mencuci tangan sebelum makan, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, terutama di area dengan tingkat debu tinggi seperti jalan raya.
“Jika muncul keluhan terkait pernapasan, masyarakat diminta segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” tambahnya.
Selain itu, drg. Asran mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui olahraga rutin dan konsumsi makanan bergizi, terutama buah dan sayuran. "Upaya ini diharapkan dapat mengurangi angka kasus ISPA dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan pernapasan," tutupnya.
Enam Kabupaten dengan Kasus ISPA Terbanyak di Sulbar
Dinkes Sulbar juga merilis data kabupaten dengan jumlah kasus ISPA tertinggi:
- Kabupaten Polewali Mandar: 1.021 kasus
- Kabupaten Majene: 987 kasus
- Kabupaten Mamuju: 677 kasus
- Kabupaten Pasangkayu: 581 kasus
- Kabupaten Mamasa: 481 kasus
- Kabupaten Mamuju Tengah: 332 kasus
(Sudirman)