MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Muncul skandal uang palsu yang diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar hendak digunakan untuk pilkada di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pasalnya, uang Paslu di UIN Alauddin Makassar, mengejutkan publik di Sulsel. Apalagi terbongkar ditengah-tengah suasana Pilkada 2024 masih bergulir.
Yang menarik adalah dugaan jika uang paslu sudah tersebar, dimanfaatkan money politik untuk membeli suara rakyat dan serangan fajar saat pencoblosan 27 November lalu.
Apalagi jika uang tersebut sebgaja dibagi secara diam-diam dengan beragam modus. Dalam pilkada 2024 di Sulsel, transasksi politik uang begitu massif. Adanya berbagai serangan fajar oleh tim paslon memungkin adanya terselip dugaan uang palsu.
Pakar hukum tata Negara Unhas Makassar, Prof. Dr. Aminuddin Ilmar mencurigai bahwa dugaan aliran uang palsu kaitan erat dengan paslon maju Pilkada 2024 sehingga, perlu ditelusuri lebih mendalam oleh pihak Kepolisian.
"Saya melihat begitu, bisa saja uang Palsu disalahgunakan paslon (pilkada 2024). Dihambur serangan fajar atau kegiatan lain saat pilkada di Sulsel," ujarnya, Jumat (20/12/2024).
Menurut pakar Hukum Unhas itu, masyarakat awam kebanyakan tidak bisa membedakan uang asli dan uang paslu. Apalagi jika jelang Pilkada pihak tertentu menggunakan beragam modus membagi-bagi, secara otomatis masyarakat menerima tanpa melakukan kroscek di Perbankan atau lembaga OJK.
"Kita tahu Pilkada kemarin banyak issu soal politik uang. Artinya masih masif saat jelang pencoblosan atau serangan fajar. Jadi, wajar kita juga ada kaitan uang paslu terselip dari sumber para calon kada," jelasnya.
Publik menghendaki agar skandal uang palsu harus dituntaskan, apalagi jika dikaitkan dengan nama atau dugaan paslon tertentu di Sulsel. Apalagi berhubungan dengan Pilkada serentak dan Pilgub di wilayah ini.