Sejumlah Kalangan Minta Polisi Telusuri Aliran Uang Palsu di Pilkada 2024

  • Bagikan

"Bongkar dan ungkap siapa aktor intelektualnya. Siapa dalangnya. Kok bisa lembaga tinggi pendidikan khususnya di bawah Kementerian Agama, di dalam perpustakaan itu yang merupakan simbol ilmu, kok tiba-tiba kejahatannya ditemukan dalam perpustakaan," tegas mantan Ketua DPRD Makassar ini.

Ditekankan RL, siapapun yang terbukti terlibat dalam lingkaran kejahatan tersebut, harus diberikan proses hukum. Tidak boleh Polri kemudian stengah stengah dalam membongkar kasus ini. Harus sampai ke akar akarnya harus total.

"Saya kira ini menjadi koreksi kita, dan desakan serta mendorong penegakan hukum untuk sungguh-sungguh. Jangan bermain-main dan bongkar siapa dalangnya. Termasuk soal alirannya disebut ke kiri ke kanan, itu harus dibongkar," tandasnya.

Sedangkan, Anggota Komisi I DPR RI asal Sulsel, dari fraksi Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang meminta kepolisian mengusut tuntas dan mengungkap siapa aktor intelektual yang membiayai produksi uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

"Kita patut apresiasi kinerja Polres Gowa yang mampu mengungkapkan praktik produksi uang palsu yang terjadi di lingkungan kampus, namun kami mendesak agar pihak kepolisian tidak main-main dalam perkara ini serta segera membongkar dalang atau aktor intelektualnya," ujar Fredik.

Fredik mendesak membongkar kasus tersebut lantaran produksi uang palsu tersebut cukup besar, serta terjadi di lingkungan kampus, yang sejatinya merupakan lembaga pendidikan untuk menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan berakhlak.

"Kasus ini sungguh diluar nalar karena terjadi di lingkungan universitas, sehingga kita mendorong agar pihak kepolisian segera bergerak cepat mengungkapkan siapa-siapa saja yang terlibat baik dalang nya dan aliran dana nya kemana," terangnya. (Yadi/C)

  • Bagikan

Exit mobile version