"Kasus ini sungguh diluar nalar karena terjadi di lingkungan universitas, sehingga kita mendorong agar pihak kepolisian segera bergerak cepat mengungkapkan siapa-siapa saja yang terlibat baik dalang nya dan aliran dana nya kemana," terangnya.
Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Rachmatika Dewi atau akrab disapa Cicu mengaku prihatin atas temuan pabrik uang palsu beroperasi di lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).
Kejadian ini, menurutnya, harus menjadi peringatan serius bagi pihak kampus dan seluruh pihak terkait. Utamanya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan yang ada di lingkungan kampus.
"Kita sangat prihatin karena lokasi kejadian dan keterlibatan beberapa otaknya dari kalangan kampus," kata Cicu.
Politisi Partai Nasdem itu juga menilai keterlibatan oknum dari kalangan civitas akademika dalam sindikat uang palsu ini menambah keprihatinan.
Cicu menegaskan kejadian tersebut menjadi 'alarm evaluasi' bagi pihak kampus, khususnya dalam pengawasan terhadap kegiatan di dalamnya.
"Kejadian ini menjadi evaluasi penting ke depan, bahwa aktivitas di kampus harus diperketat pengawasannya. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang," tegas Cicu.
Cicu juga memberikan dukungannya kepada aparat kepolisian, khususnya Polda Sulsel dan Polres Gowa yang telah bergerak cepat untuk mengusut tuntas kasus ini.
""Kami juga mendukung penuh pihak Polda Sulsel yang cepat merespons dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempercepat proses serta langkah-langkah hukum ke depannya," tukasnya.
Oleh karena itu, Cicu berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar lebih berhati-hati. Yang terpenting adalah harus proaktif dalam menjaga integritas kampus sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya bebas dari praktik-praktik kejahatan.
Diketahui, kepolisian saat ini sudah mengamankan 17 tersangka dalam kasus pabrik uang palsu yang beroperasi di ruang perpustakaan UIN Alauddin. Terlebih mengejar tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Ratusan barang bukti, termasuk mesin cetak uang palsu dan uang palsu siap edar, telah disita oleh pihak kepolisian. (Yadi/C)