Kaleidoskop Politik Sulawesi Selatan 2024: Runtuhnya Dominasi Partai Golkar

  • Bagikan
PERAYAAN. Ketua Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin memperingati perayaan ulang tahun ke-60 Partai Golkar di pelataran Kantor DPD II Golkar Kota Makassar, Jalan Lasinrang, Makassar, Sabtu (16/11/2024). Golkar tidak lagi mendudukkan kader sebagai ketua di DPRD Sulawesi Selatan dan dalam tiga kali pemilihan legislatif tidak menjadi ketua di DPRD Kota Makassar.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tahun 2024 menjadi tahun politik di negeri ini, tanpa terkecuali Sulawesi Selatan. Dua hajatan besar yakni pemilu (pemilihan presiden dan pemilihan legislatif serta pemilihan kepala daerah serentak digelar sepanjang tahun ini. Berikut catatan singkat Harian Rakyat Sulsel yang merangkum peristiwa penting dari dari bidang politik.

Hajatan pemilihan umum pada 14 Februari dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024 menjadi momen penting bagi masa depan daerah ini. Pilkada bukan hanya soal memilih pemimpin di legislatif atau eksekutif, tetapi juga tentang merayakan hak demokrasi yang telah diperjuangkan. Setiap suara yang diberikan adalah kontribusi nyata untuk perubahan yang lebih baik.

Sepanjang tahun politik ini, menyisahkan suka duka bagi partai politik di Sulsel. Ada partai terus berkibar, sementara ada juga partai redup karena tak mencapai hal yang diharapkan.

Sebagai contoh adalah hasil pemilihan legislatif di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel). Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, Partai NasDem keluar sebagai pemenang dengan meraih 17 kursi. Kemudian disusul Golkar yang mendapatkan 14 kursi, Gerindra 13 kursi, serta PPP dan PKB masing-masing 8 kursi.
Selanjutnya, PKS dan Demokrat meraih 7 kursi, PDIP 6 kursi, dan PAN 4 kursi. Adapun Partai Hanura mendapatkan satu kursi.

Tentu saja partai lama seperti Golkar, PPP, PKS, Hanura, PBB selama puluhan tahun ikut pemilu dan pilkada kini redup. Sedangkan partai baru seperti NasDem, Gerindra, dan Demokrat memiliki slogan perubahan semakin berkibar untuk berkembang maju.

Melirik perolehan jumlah kursi, NasDem menjadi jawara. Namun hasil perolehan suara, Partai Gerindra memimpin perolehan hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2024 di Sulawesi Selatan.

Parta Gerindra tercatat meraih 960.959 suara. Kemudian secara berturut-turut disusul oleh Nasdem yang mendapatkan 876.055 suara, Golkar dengan 814.225 suara, Partai Demokrat 416.719 suara dan PAN yang meraih 411.431 suara.

Lalu ada PKS dengan raihan 384.394 suara di posisi keenam dan PPP yang mendapatkan 382.292 suara di posisi ketujuh. Sementara, PDI Perjuangan (PDI-P) yang diprediksi akan meraih suara terbanyak nasional justru tumbang di Sulsel dan hanya berada di posisi kedelapan dengan 309.000 suara.

Di posisi kesembilan, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapatkan 268.777 suara. Lalu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Berada di posisi kesepuluh dengan mengumpulkan 240.290 suara.

Lebih lanjut, ada delapan parpol lain yang meraih di bawah 100 ribu suara. Daftarnya yakni: Partai Gelora 55.875 suara Partai Perindo 27.990 Hanura 25.309 suara Partai Buruh 18.576 suara Partai Ummat 12.048 suara Partai Garuda 11.938 suara PKN 9.712 suara PBB 9.408.

Kini Partai NasDem berhasil mencatat sejarah gemilang dengan menggeser dominasi yang selama ini dipegang oleh Partai Golkar di Sulawesi Selatan sepanjang musim pemilu tahun sebelumnya.

Pada Pileg 2024 juga, NasDem mendapatkan kursi ketua DPRD pada 10 kabupaten kota se Sulsel. Tak hanya itu, NasDem juga masuk unsur pimpinan pada 9 kabupaten kota di Sulsel.

Jika merujuk pada perbandingan hasil dua pemilu legislatif, yakni 2014 dan 2019, suara dan kursi NasDem terus menanjak, sementara Golkar kian merosot.

Hasil Pileg 2014 silam, NasDem hanya mampu meloloskan satu kadernya ke Senayan dan tujuh di DPRD Sulsel. Sementara kursi Golkar di Senayan ada lima dan 18 di DPRD Sulsel.

Pada Pileg 2019, kursi NasDem di Senayan naik menjadi 4, sedangkan Golkar berkurang menjadi hanya empat. Demikian pula di DPRD Sulsel, kursi NasDem naik dari tujuh menjadi 12, sedangkan Golkar turun dari 18 menjadi 13 kursi.

Sedangkan, Partai Gerindra Sulawesi Selatan (Sulsel), di bawah kepemimpinan Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), berhasil mencatatkan kemenangan besar di Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Partai berlambang burung Garuda ini sukses menghantarkan kadernya meraih posisi strategis di tingkat eksekutif dan legislatif.

Partai Gerindra juga mampu mempertahankan kursi pimpinan (Wakil Ketua DPRD Sulsel) dengan perolehan 13 kursi di 2024. Jumlah kursi Gerindra naik dari sebelumnya hanya 11 kursi di 2019.

Sedangkan, untuk perolehan kursi pimpinan di 24 daerah, Gerindra berhasil membawa partai berjaya dengan meraih unsur pimpinan (Ketua/Wakil Ketua DPRD) di 14 Kabupaten dan Kota dengan perolehan kursi maksimal.
Untuk jumlah perolehan kursi DPR RI dari Dapil Sulsel, Gerindra menambah kursi dari 3 kursi naik 5 di Pileg 2024. Partai Gerindra meraih kursi terbanyak DPR RI di Sulsel yakni 5 kursi mengalahkan Partai Golkar dan NasDem.

Selain itu, adapun prestasi yang diraih DPD Gerindra Sulsel, memenangkan capres-cawapres Prabowo-Gibran di Sulsel dengan angka 3.010.726 suara atau 57,02 persen.

Kendati demikian, ada parpol yang kian meredup seperti PKS, PAN, Demokrat. Hasil Pileg 2024, sepertinya terjun bebas dalam hal perolehan kursi di tingkat Provinsi.

Lantas bagaimana dengan hasil Pilkada Sulsel 2024 yang dihelat 27 November lalu. Lagi-lagi, NasDem, Gerindra, dan Golkar masih mendominasi.

Jika melihat hasil pleno yang ditetapkan masing-masing KPU di 24 kabupaten dan kota, kader internal NasDem yang memenangkan di Pilkada Serentak 2024 berjumlah 8 orang, termasuk Pilgub. Kemudian, daerah lainya yakni Sidrap, Jeneponto, Pangkep, Luwu Timur, Parepare, Enrekang, dan Pinrang.

Sedangkan Gerindra, menang Pilkada Serentak 2024 di Sulsel, berjumlah 6 orang. Pilkada Gowa, Sinjai, Enrekang, Toraja Utara, Tana Toraja, dan Pilkada Wajo. Sedangkan, figur lain di klaim juga di Pilkada Bulukumba, Pilwali Palopo dan Pilkada Takalar.

Kemudian, kader Golkar menang di 7 daerah pada Pilkada Serentak 2024 di Sulsel. Kota Makassar, Soppeng, Selayar, Barru, Bantaeng, Luwu, Wajo, dan Maros.

Sebanyak lima kader Partai Golkar tumbang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024. Kader Partai Golkar itu, masing-masing maju di Pilkada Luwu Utara (Lutra), Toraja Utara (Torut), Bone, Enrekang, dan Parepare.

Sedangkan, partai lain seperti dari PAN di Maros, Bulukumba, Gowa. Kemudian, PKB misalnya menang di Takalar, Pangkep, selanjutnya PKS di Bone, Demokrat Kota Makassar, Soppeng, dan Bantaeng.

Menanggapi soal hasil Pileg dan Pilkada 2024, serta parpol lama yang mulai tedup, pengamat komunikasi politik UIN Alauddin Makassar, Profesor Firdaus Muhammad mengatakan bahwa sekarang ada pergeseran posisi antara partai baru yang mendominasi partai lama di Sulsel.

Menurut dia, bahkan ada parpol baru eksis sejak Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi kini digeser oleh parpol yang baru hadir sejak zaman Reformasi.

"Jika melihat fenomena pilkada dan pileg beberqpa tahun terakhir di Sulsel. Ada pergeseran posisi parpol lama. Misalnya di Sulsel Golkar menjadi jawara kini bergeser, belum lagi partai lama seperti PPP, PKS, PBB, PAN dan Hanura sudah ikut pilkada pilihan tahun, partai ini digeser oleh NasDem, Gerindra, Demokrat," ujar Firdaus, Rabui (25/12/2024).

Mantan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi itu mengungkap soal hasil pileg dan pilkada 10 tahun terakhir di 2019 dan 2024. Ia menuturkan spesifik ke Partai Golkar harus memperkuat strategi untuk mengimbangi NasDem di tahun mendatang.

Caranya, dengan memperkuat jaringan politik di daerah. Golkar memiliki kekuatan itu tapi harus digerakkan. Memaksimalkan jaringan birokrasi dan kader partai di pemerintahan.

"Selain itu, harus membangun strategi lain yang berbeda dengan Nasdem. Semisal, usung isu politik yang belum dikembangkan partai lain dengan masif dan membaur dengan masyarakat agar kehadirannya dirasakan," ujar Firdaus.

Menurut dia, adaya prestasi NasDem bisa menggeser dominasi Golkar dikarenakan oleh beberapa faktir. Yang pertama, karena Golkar saat ini sedang dilanda persoalan internal yakni soliditas di kepengurusan DPD I Sulsel.
"Ini yang terus mengalami gangguan, baik dari kader di daerah maupun dari tokoh-tokoh Golkar lain," imbuh Firdaus.

Selain itu, pergerakan masif yang dilakukan NasDem dan Gerindra dengan strategi politik yang mumpuni terbukti mampu terus meningkatkan perolehan suaranya secara signifikan.

"Banyak tokoh-tokoh publik yang bergabung juga akan memberi efek elektorat yang positif bagi NasDem serta Gerinda," kata dia. (suryadi maswatu/C)

  • Bagikan