Diberitakan sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu sedang dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Kota Grozny, ibu kota Chechnya di Rusia selatan dengan membawa 67 penumpang dan lima awak.
Kementerian darurat Kazakhstan awalnya mengatakan 29 orang selamat dari kecelakaan itu.
Korban selamat, termasuk dua anak, telah dirawat di rumah sakit. Sementara 37 penumpang lainnya meninggal dunia.
Menurut Azerbaijan Airlines, 37 penumpang yang tewas itu ada warga negara Azerbaijan. Ada juga 16 warga negara Rusia, enam warga negara Kazakhstan, dan tiga warga negara Kirgistan.
Dari data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat itu membuat jalur seperti angka delapan.
Ketinggiannya naik turun secara signifikan selama menit-menit terakhir penerbangan sebelum menghantam tanah.
FlightRadar24 secara terpisah mengatakan dalam sebuah posting daring bahwa pesawat itu menghadapi gangguan GPS yang kuat yang membuat pesawat mengirimkan data ADS-B yang buruk.
Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab kecelakaan pesawat tersebut. Namun dia mengatakan bahwa cuaca telah memaksa pesawat untuk mengubah jalur yang direncanakan.
"Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat itu mengubah jalurnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana ia jatuh saat mendarat," katanya. (fin)