Pimpin Catahu, Kapolda Ungkap Capaian Personel Sepanjang 2024

  • Bagikan
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisiono memimpin langsung Catatan Akhir Tahun atau Catahu di Aula Mapolda Sulsel, Senin (30/12). (Abu/B)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisiono memimpin langsung Catatan Akhir Tahun atau Catahu di Aula Mapolda Sulsel, Senin (30/12).

Pada kesempatan itu, Kapolda Sulsel itu mengungkapkan capaian personel Polda Sulsel sepanjang 2024.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisiono mengatakan pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas ke pelaku tindak pidana. Apalagi, mereka yang membawa masalah ke masyarakat. Seperti, kasus skincare. Di mana, kata dia, saat ini sudah ada tiga tersangka namun belum dilakukan penahanan.

"Kita akan melakukan penanganan terhadap tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut," tukas Jenderal bintang dua itu.

Kendati demikian, pihaknya memperhatikan fase agar tidak menjadi langkah yang tidak tepat, yang mengolah proses bersama dengan pihak terkait agar penahan tiga orang tersebut matang.

“Nah kalau seandainya perkara ini masih lama  P19 aja belum kembali, atau P19 kedua atau ketiga, atau perkaranya masih bisa terjadi bolak-balik, nah tiba-tiba perkaranya sudah lama, dan sudah lanjut bahan, begitu habis masa tahanan juga belum P21 nanti kan harus keluar demi hukum, aturannya demikian,” ujarnya.

ia membeberkan, saat ini pihaknya sudah menyerahkan berkas kepada pihak kejaksaan untuk ditangani. 

“Semua akan kami lakukan penahanan,” tegasya.

Untuk kasus narkotika di Sulsel untuk tahun 2024 ini, penangkapan pada Polrestabes Makassar merupakan kasus dengan jumlah paling besar.

“Barang bukti berupa sabu-sabu 30,2 dan 8.229 butir ekstasi jenis mephedrone, ini yang paling besar,” ungkapnya. 

Lalu pada penangan kasus, uang palsu UIN-Makassar, pihaknya juga tetap fokus melakukan pengawalan.

Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Dedi Supriyadi mengatakan, terkait dengan para pelaku yang sudah tertangkap, salah satu tokoh yang cukup mencuri perhatian publik dengan inisial ASS, juga sudah dilakukan pemeriksaan.

Kata dia, ASS adalah pemantik ide dari proses pembuatan uang palsu tersebut, bahkan beberapa peran penting lainnya juga didalanginya.

“Otak pelaku adalah inisial ASS.. Dimana perannya yg bersangkutan adalah pertama pemberi ide, kemudian yh ikut modalin, kemudian yg ikut membeli mesin. Kemudian pemberi atau pemerintah,” ungkapnya.

Namun kata dia, sampai saat ini pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan lanjutan .

“Lebih lanjut masuk materi penyidikan dan itu rahasia kami utk di persidangan,” ungkapnya.

Terkait dengan cara pemasokan alat produksi upal tersebut tak tampak, sebab itu bersinggungan salah satu pelaku yang merupakan kepala Perpustakaan UIN-Makassar.

“Jadi proses masuknya alat ini, tidak dicurigai karena kepala Perpustakaan,” ujarnya.

Lalu, terkait dengan ada enam kasus korupsi pada jajaran Pemkot Makassar, satu diantaranya sudah akan segera P21.

“nanti dalam waktu dekat akan disampaikan,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, salah satu kasusnya adalah dana Covid-19 sudah ada delapan orang tersangka, dan dalam waktu dekat akan dilakukan penyerahan tersangka.

Terkait dengan kontainer, pihaknya tengah mempelajari informasi yang didapatkannya.

“Jadi kami masih kumpulkan informasi dari berbagai stakeholder,” sebutnya.

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Zulham Effendi , pihaknya juga sepanjang tahun 2024 ini melakukan pemecatan terhadap 16 polisi.

Kata dia, rata-rata pelanggaran yang dilakukan oleh oknum itu ialah pada kasus narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, dan pelanggaran kode etik berat lainnya.

“Termasuk perselingkuhan, ada juga yang paling sering muncul,” ungkapnya.

Ia melanjutkan untuk beberapa waktu lalu, terkait dengan video viral yang melibatkan oknum perwira di Polres Maros pihaknya sudah melakukan pemeriksaan selama lima hari.

Kata dia, pihaknya akan segera melakukan persidangan. Berdasarkan padus yang kami lakukan, oknum tersebut melakukan hubungan badan sebanyak dua kali bersama dengan perempuan yang bukan istrinya.

Ia menyampaikan, untuk kasus tersebut adalah video dengan rentan waktu 2019 hingga awal 2022.

Kapolda Sulsel melanjutkan, beberapa program yang menyentuh langsung masyarakat juga sudah dilakukan oleh pihaknya, salah satunya jumat curhat dan beberapa kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Ia juga menyampaikan, apresiasi kepada masyarakat atas kerjasamanya dalam menjaga keamanan selama proses pilkada berlangsung.

“kemarin kita masuk daerah rawan konflik pilkada dan akhirnya masuk kategori yang baik setelah pilkada,” pungkasnya. (Abu/B)

  • Bagikan

Exit mobile version