Tangani Kasus Pemalsuan Uang Rupiah di Kampus UIN Makassar, Polda Sulsel Fokus Peran ASS

  • Bagikan
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan memberikan keterangan kepada awak media di Aula Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Hampir sebulan berlalu sejak kasus pemalsuan uang di Kampus UIN Alauddin Makassar terungkap. Selain uang rupiah, pelaku juga diketahui memalsukan mata uang asing. Meski demikian, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) saat ini memprioritaskan penanganan pemalsuan uang rupiah.

Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, dalam acara catatan akhir tahun di Aula Mapolda Sulsel pada Senin (30/12/2024).

“Kami saat ini fokus pada kasus pemalsuan rupiah,” ujar Dedi Supriyadi.

Ia menjelaskan, salah satu tersangka yang menjadi perhatian publik berinisial ASS telah menjalani pemeriksaan. Tersangka ini diduga sebagai otak di balik pemalsuan uang tersebut.

“ASS adalah penggagas ide dari proses pembuatan uang palsu. Ia tidak hanya memberi ide tetapi juga menyediakan modal, membeli mesin produksi, dan berperan aktif dalam distribusi uang palsu,” jelasnya.

Dedi menambahkan bahwa penyidikan lanjutan masih terus dilakukan, dan rincian materi kasus akan dipaparkan di persidangan.

“Untuk hal-hal yang lebih mendalam, ini menjadi bagian dari materi penyidikan dan bersifat rahasia hingga persidangan nanti,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, mengungkapkan bahwa alat produksi uang palsu berhasil diselundupkan tanpa menimbulkan kecurigaan. Salah satu tersangka, yang menjabat sebagai kepala perpustakaan UIN Makassar, memanfaatkan posisinya untuk memasukkan peralatan tersebut.

“Proses masuknya alat produksi tidak dicurigai karena pelaku menjabat sebagai kepala perpustakaan,” ungkap Kapolda.

Kasus ini masih dalam proses pengembangan oleh Polda Sulsel, yang terus berupaya mengungkap seluruh jaringan yang terlibat. (Abu/B)

  • Bagikan

Exit mobile version