MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dr. Ir. Amrin, Direktur Politeknik Maritim AMI Makassar, berhasil menorehkan prestasi luar biasa dengan menyelesaikan pendidikan profesi Insinyur di Universitas Negeri Makassar (UNM). Kajian akhir beliau yang berjudul "Analisis Kinerja Mesin Diesel: Studi Kasus Pengaruh Tekanan Injektor Mesin Diesel di Laboratorium Permesinan Kapal Politeknik Maritim AMI Makassar" mendapatkan apresiasi tinggi dari para pembimbing dan penguji.
Dalam penelitiannya, Dr.Amrin menunjukkan urgensi profesi insinyur dalam pengembangan teknologi dan industri di era Digital dan Artificial Intelligence (AI). Beliau mengaitkan hasil studi kasusnya dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Sosial 5.0, di mana keberadaan insinyur profesional menjadi fondasi penting untuk memanfaatkan teknologi canggih secara efektif. Kajian ini menegaskan bahwa profesi insinyur memegang peranan krusial dalam mendorong inovasi di sektor kemaritiman dan industri lainnya.
Apresiasi dari Pembimbing dan Penguji
Dr. Anwar, salah satu pembimbingnya, menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan Dr. Amrin. “Dengan ketulusan hati, saya ucapkan selamat atas keberhasilan Bapak Direktur dalam meraih gelar profesi Insinyur. Saya yakin, kompetensi baru ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengalaman Bapak dalam berkontribusi bagi kemajuan Politeknik Maritim AMI Makassar," ungkap Kepala Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu Polimarim AMI Makassar ini.
Penguji utama, Dr. Ir. Ridwan Daud Mahande, S.Pd., M.Pd., IPM., CIISA., memberikan penilaian khusus terhadap performa Dr. Amrin selama ujian. “Dr. Amrin menjawab setiap pertanyaan penguji dengan tepat, jelas, dan penuh argumentasi yang kuat. Ia menunjukkan penguasaan teori, solusi aplikatif, ketenangan, serta etika yang baik, mencerminkan profesionalisme seorang insinyur,” ujarnya. Beliau juga memuji perkembangan pesat Polimarim AMI Makassar di bawah kepemimpinan Dr. Amrin, yang terlihat dari peningkatan jumlah peminat di saat perguruan tinggi lainnya mengalami penurunan.
Tantangan dan Peluang Profesi Insinyur
Prof. Dr. Ir. Fiskia Rera Baharuddin, S.T., M.T., Wakil Dekan Bidang Kerjasama Fakultas Teknik UNM, menyampaikan bahwa meskipun gelar insinyur telah diakui secara regional di ASEAN hingga Asia Pasifik, tantangan masih ada. “Meskipun sudah ada undang-undang yang mengatur mengenai insinyur, banyak praktisi di bidang keinsinyuran yang belum memahami pentingnya sertifikasi ini. Profesi insinyur harus mendapatkan pengakuan seperti profesi dokter, mengingat peran strategisnya dalam pengembangan teknologi dan pembangunan bangsa,” katanya.
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PPI) FT UNM, Ir. Muhammad Farid, S.Pd., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., turut mengapresiasi prestasi Dr. Amrin. “Beliau sangat luar biasa. Tidak banyak orang seperti Dr. Amrin, seorang Direktur perguruan tinggi yang sangat sibuk tetapi tetap mampu menyelesaikan program PPI dengan gemilang. Semoga ilmunya dapat menginspirasi di bidang kemaritiman dan bermanfaat untuk bangsa dan negara,” ujarnya. Sedangkan Dr. Amrin menegaskan bahwa kesibukan bukanlah hambatan untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan institusi, bangsa, dan negara.
Inspirasi bagi Generasi Mendatang.
Pencapaian Dr. Amrin menjadi contoh, teladan dan memberikan inspirasi kepada para praktisi, akademisi, dan mahasiswa, khususnya di bidang kemaritiman. Dengan gelar Insinyur yang diperolehnya,ungkap Prof.Jasruddin Daud, Ketua Majelis Profesor UNM dan juga salah satu staf ahli di Polimarim AMI Makassar.
Kami mengucapkan selamat kepada Bapak Dr. Ir. Amrin atas pencapaian luar biasa ini. Semoga gelar Insinyur yang diraih menjadi motivasi bagi banyak pihak untuk mengembangkan profesi ini menuju era Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Sosial 5.0. Selamat dan sukses selalu. Ucapan selamat itu datang dari berbagai kalangan, civitas akademika Polimarim AMI Makassar, staf, kolega, bahkan beberapa pejabat negara. (*)