Penembak Pengacara di Bone Belum Tertangkap, Polisi Jamin Keselamatan Keluarga Korban

  • Bagikan
Almarhum Rudy S Gani (49)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Aksi penembakan terhadap seorang pengacara bernama Rudy S. Gani (49) di Kabupaten Bone, hingga kini masih menjadi misteri. Untuk itu, Polda Sulsel dan jajarannya memastikan keselamatan keluarga korban sambil menunggu proses pengungkapan kasus tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto. Dia mengatakan pihaknya tidak hanya fokus pada proses penyelidikan, tetapi juga memberikan perlindungan kepada saksi dan keluarga korban untuk mencegah kemungkinan ancaman lebih lanjut.

"Jadi pihak kepolisian akan menjamin keselamatan dari keluarga korban, kita rahasiakan nama saksi saksinya sambil memantau di sekitar lokasi," kata Didik, Jumat (3/1/2025).

Adapun terkait dengan proses penyelidikan, Didik mengatakan penyidik kepolisian juga sedang mencari CCTV di sekitar lokasi penembakan.

Meskipun, kejadian berada di wilayah perkampungan, polisi tetap optimis mendapat rekaman untuk memberikan petunjuk tambahan.

"CCTV masih dilakukan pemeriksaan, karena di sana perkampungan mudah mudahan ada," ungkapnya.

Dalam pemeriksaan awal, polisi telah menemukan proyektil yang diduga menjadi penyebab luka pada tubuh korban.

Namun, hasil forensik menunjukkan bahwa senjata yang digunakan bukan senjata api melainkan senjata angin.

"Baru ditemukan proyektilnya, kalau ada kesamaan senjata, jadi bukan senjata api. (Peluru) yang ditemukan di tubuh korban adalah senjata angin," bebernya.

Diketahui, insiden penembakan tragis yang menewaskan pengacara Rudy S Gani di Kabupaten Bone pada Senin, 31 Desember 2024, atau tepat di malam pergantian tahun 2024-2025 kini tengah menjadi fokus penyelidikan polisi.

Hingga saat ini sebanyak 11 orang saksi telah diperiksa terkait kasus penembakan yang dilakukan oleh orang misterius.

"11 orang sudah dilakukan pemeriksaan oleh polres, kemudian polres juga sudah membentuk tim gabungan dari Polda," ujar Didik.

Ia mengatakan, kejadian ini bermula ketika korban bersama keluarganya menunggu pergantian tahun. Tiba-tiba terdengar suara ledakan dari luar, dan sesaat setelah itu korban tergeletak.

Saat kejadian, Rudy S Gani sedang bersama istri dan keluarganya di dalam rumah. Total ada enam orang yang berada dalam ruangan saat insiden tersebut terjadi.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak tertolong.

Hasil otopsi mengungkapkan bahwa Rudy mengalami luka tembak di bawah mata kanan, dengan peluru bersarang di tulang lehernya.

Peluru tersebut telah dikeluarkan, dan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) menunjukkan bahwa itu adalah peluru senapan angin dengan kaliber 8 milimeter.

"Sekarang masih dalam proses penyelidikan dan pengejaran. Mohon doa restunya, mudah mudahan pihak kepolisian bisa mengungkap pelaku penembakan dengan senapan angin ini," pungkasnya. (Isak Pasabuan/B)

  • Bagikan