Ekonomi Sulsel Diprediksi Tumbuh 5,6 Persen

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) di 2025 menunjukkan optimisme dengan tumbuh positif pada angka 4,8 persen hingga 5,6 persen.

Dari angka tersebut, pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun ini diperkirakan terus bertumbuh secara signifikan jika dibanding peridoe 2024 dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5 persen. 

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan tahun ini merupakan tahun ekonomi dan investasi. Perekonomian akan bertumbuh dan iklim investasi lebih kondusif.

"Tahun 2025 ini tahun ekonomi dan Investasi. Di tahun ini perkebunan akan meningkatkan ekonomi, di luar pariwisata dan UMKM," tukas Prof Zudan, Jumat (3/1).

Terpisah, Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Wahyu Purnama prediksi sektor perkebunan memang sangat menjanjikan.

"Dari sektor perkebunan, komoditas potensial yang dapat dikembangkan untuk mendorong perekonomian Sulawesi Selatan adalah kakao dan kopi. Kedua komoditas ini termasuk dalam sepuluh komoditas ekspor utama Sulsel, dengan pangsa masing-masing 8,88 persen dan 2,69 persem dari total ekspor Sulsel pada Oktober 2024," jelas Wahyu.

Yang terpenting, menurut Wahyu adalah sinergi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mengembalikan kejayaan Sulsel sebagai penghasil utama kakao di Indonesia.

Pemerintah juga perlu meningkatkan produktivitas kakao melalui program replanting, penyediaan bibit unggul, dan bantuan pupuk, serta melakukan riset bibit unggul, pupuk alternatif, dan identifikasi lahan potensial.

Selain itu, produksi kopi Sulsel yang menurun di tengah tingginya permintaan juga perlu perhatian. Pemerintah dapat mendukung melalui peremajaan tanaman tua, penyediaan bibit unggul, pupuk berkualitas, dan pemanfaatan lahan tidur untuk perluasan area tanam. Komoditi potensial lain menurut Wahyu adalah perikanan yaitu Rumput Laut dan Udang.

"Sulawesi Selatan merupakan salah satu penghasil rumput laut terbesar di Indonesia, dengan produksi mencapai 3,66 juta ton per tahun. Jumlah  setara dengan lebih dari sepertiga dari total pasokan rumput laut Indonesia dan 11 persen dari pasokan global," paparnya.

"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, bersama Forum PINISI SULTAN, berupaya mendorong produksi dan hilirisasi komoditas rumput laut dengan memfasilitasi promosi investasi," tambahnya.

Sejalan dengan itu, Pengamat Ekonomi Unismuh Abd Muttalib memprediksi pertumbuhan ekonomi dan investasi akan betul-betul kondusif di 2025. Sebab, Provinsi Sulsel memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. "Ini termasuk hasil pertanian seperti beras dan jagung, yang dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Menurut Muttalib, industri pengolahan tak kalah berpengaruh dalam peningkatan ekonomi Sulsel. Yang terpenting adalah
peningkatan kapasitas dan efisiensi dalam industri pengolahan.

"Industri pengolahan diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian daerah," jelasnya.

Meski memiliki potensi untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia, termasuk Sulsel juga memiliki tantangan yang bisa jadi lebih berat di tahun 2024 kemarin.

"Oleh karena itu, pemerintah perlu mengoptimalkan program-program untuk meningkatkan akses keuangan dan mendukung masyarakat menghadapi kondisi ekonomi yang lebih kompleks
Secara keseluruhan. Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan untuk tahun 2025 menunjukkan harapan akan pemulihan dan pengembangan yang berkelanjutan," tandasnya. (Hikmah/C)

  • Bagikan

Exit mobile version