1.417 Siswa SMP Negeri 01 Makassar, Mulai Nikmati Menu Sehat Makan Bergizi Gratis 

  • Bagikan
Siswa SMPN 01 Makassar menikmati menu makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1/2025).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, mulai hari ini, Senin (6/1/2025). 

Salah satunya di Kota Makassar dengan sasaran para pelajar di tingkat SD, SMP dan SMA. 

Di mana pada tahap awal, program MBG ini dilaksanakan di sekolah-sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Manggala, Panakkukang dan Mamajang. 

Untuk di Kecamatan Mamajang sendiri, program MBG ini tinjau langsung oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto didampingi oleh Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar di SMP 01 Negeri Makassar. 

Pada pelaksanaan MBG di SMP Negeri 01 Makassar, para siswa menerima menu makanan berupa nasi, sayur sop, tahu, tempe, ayam goreng dan pisang. 

Kepala SMP Negeri 01 Makassar, Suaib Ramli, menyebut ada 1.417 siswa SMP Negeri 01 Makassar tercatat menerima manfaat dari program MBG ini. 

 "Alhamdulillah, semua siswa hari ini mendapatkan makanan bergizi gratis," ujar Suaib.

Ia mengatakan pemilihan menu makanan ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Makassar. 

Di mana, SPPG Kota Makassar ini nantinya akan melakukan evaluasi berdasarkan sisa makanan yang dikumpulkan setelah program MBG berlangsung. 

Sehingga, hasil dari evaluasi tersebut dapat ditentukan menu apa yang akan disiapkan kepada para siswa dihari selanjutnya. 

"Untuk menu, saya kira BGN sudah memikirkan dan tentu akan mengevaluasi setiap hari. Sisa-sisa makanan yang dikumpulkan di tempat makan siswa akan menjadi pertimbangan untuk menu selanjutnya," ujar Suaib, Senin (6/1/2025).

Sedangkan, untuk siswa yang memiliki alergi terhadap jenis makanan tertentu, kata Suaib, pihaknya telah mengumpulkan data terkait penyakit atau makanan yang tidak cocok dikonsumsi oleh siswa. 

"Yang kami tanyakan bukan per anak, tapi lebih ke data umum terkait alergi atau penyakit tertentu yang perlu diantisipasi," tutup Suaib. (Shasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version