MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar berencana akan membuka lahan pemakaman baru dengan luas satu hektar. Di mana, akan dianggarkan di tahun ini sebesar Rp10 milyar untuk pembebasan lahan pemakaman baru tersebut.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Muchtar menegaskan pengadaan lahan pemakaman baru menjadi prioritas pemerintah kota Makassar.
Sebab, hal ini untuk memenuhi kebutuhan warga Makassar dengan mempertimbangkan sisi kemanusiaan.
“Pemkot selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam kondisi darurat seperti ini. Tetapi, yang jelas, prioritas utama tetap untuk warga Makassar,” tegas Ferdy.
Sebab, Ferdy mengungkapkan kapasitas di enam Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemkot Makassar hampir penuh. Di antaranya, TPU Dadi, Sudiang, Panaikkang, Pannara, Maccini dan Beroanging. Bahkan, saat ini TPU Maccini telah ditutup karena sudah penuh.
Ia menjelaskan TPU yang masih aktif antara lain Pemakaman Islam Sudiang, Baroanging, Panaikang (Islam dan Kristen), Pannara (Kristen), Dadi, dan Paropo. Namun, sebagian besar sudah hampir penuh.
"Di Sudiang, misalnya, kapasitasnya diperkirakan hanya akan bertahan satu hingga satu setengah bulan ke depan. Kondisi ini menyulitkan, terutama untuk kasus mendesak seperti korban kecelakaan tanpa keluarga atau warga yang meminta pemakaman khusus di Makassar,” kata Ferdy, Selasa (7/1/2025).
Ia melanjutkan, pemakaman Maccini bahkan sudah ditutup sepenuhnya karena tidak lagi memiliki ruang.
Sementara di Paropo dan Baroanging, masih tersedia beberapa lubang kuburan yang bisa dimanfaatkan, tetapi hanya untuk jangka waktu pendek.
Sebagai solusi sementara, Ferdy menyebut pemakaman tumpang atau dobel menjadi alternatif. "Jika ada keluarga yang sudah dimakamkan sebelumnya, biasanya kuburannya ditumpuk," ujar Ferdy.
Selain itu, untuk makam yang sudah berusia lebih dari 50 tahun dan tidak lagi dikunjungi sanak keluarga, ruang tersebut juga dimanfaatkan ulang. (Shasa/B)