12 Hari Kasus Penembakan Pengacara di Bone Belum Terungkap, Prof Zakir Desak Polisi

  • Bagikan
Sekretaris Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Sulsel, Prof Zakir Sabara.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Sekretaris Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Sulsel, Prof Zakir Sabara ikut angkat bicara terkait peristiwa penembakan pengacara Rudi S Gani di Dusun Limpoe, Desa Pattukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, pada malam pergantian tahun baru, Selasa (31/12/2024) malam.

Dimana, memasuk hari ke-12 pasca kejadian penembakan belum juga bisa diungkap oleh pihak kepolisian. Padahal, sejauh ini sudah 42 saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Bone dan Polda Sulsel dalam peristiwa pembunuhan tersebut.

Termasuk, 12 pucuk senapan dalam pengusutan kasus heboh di malam pergantian tahun ini, juga telah disita polisi.

"Selaku putra daerah Lappariaja Bone dan keluarga korban mendesak polisi untuk segera mengungkap kasus penembakan ini," ujar Prof Zakir, Minggu (12/1/2025) malam.

Sebagai mantan Staf Ahli Kapolda Sulsel, Guru Besar Teknik Kimia FTI UMI ini yakin betul akan kemampuan tim Polda Sulsel dalam pengusutan kasus menonjol seperti itu.

Jebolan Aktivis 98 ini, pun meyakini Tim Polres Bone dan Polda Sulsel mampu menunjukkan taringnya sebagai aparat penegak hukum yang handal dalam pengusutan sebuah kasus.

"Saya tidak pernah meragukan kemampuan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus apalagi kasus kriminal seperti ini, dalam berbagai kasus sebelumnya Polda Sulsel dan Polres Bone banyak mengungkap kasus berat dan lebih rumit dari ini," jelasnya.

Selain itu, Zakir yang juga lahir di lingkungan Polri, menyakini tidak ada kejahatan sempurna dalam sebuah kasus.

"Kamipun selalu percaya bahwa dalam kasus kriminal apapun, tidak ada kejahatan yang dilakukan secara sempurna," terang Prof Zakir.

"Selalu ada celah yang bisa dijadikan polisi sebagai bukti petunjuk untuk mengungkap dan menangkap pelaku sesungguhnya," lanjutnya.

Olehnya itu, lanjut Zakir, agar tidak menjadi polemik di masyarakat dan agar tidak menimbulkan praduga praduga berlebihan ditengah masyarakat, pelaku dalam kasus ini harus segera terungkap dan ditangkap.

Prof Zakir juga meminta agar warga, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan pemuda juga turut membantu polisi dalam mengungkap kasus yang menjadi atensi nasional ini.

"Saya berharap Polda Sulsel dan Polres Bone segera ungkap dan tangkap pelaku penembakan ini. Sekaligus agar motif penembakan bisa terungkap dengan jelas sesuai fakta kejadian," pungkasnya.

Untuk diketahui, insiden penembakan tragis yang menewaskan pengacara Rudy S Gani ini tengah menjadi fokus penyelidikan polisi.

Penembakan yang terbilang misterius ini bermula ketika korban bersama keluarganya sedang menggelar acara makan malam bersama keluarga di kantor korban yang masih dalam tahap pembangunan di Desa Patukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja.

Tak disangka, di moment bahagia itu tiba-tiba terdengar suara ledakan dari luar, dan sesaat setelah itu korban tergeletak.

Saat kejadian, Rudy S Gani sedang bersama istri dan keluarganya di dalam rumah. Total ada enam orang yang berada dalam ruangan saat penembakan terjadi.

Korban diketahui sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak tertolong. Dari hasil otopsi mengungkapkan bahwa Rudy S Gani mengalami luka tembak di bawah mata kanan, dengan peluru bersarang di tulang lehernya. (Isak/B)

  • Bagikan

Exit mobile version