GOWA, RAKYATSULSEL - Anggota DPR RI Hamka B Kady kembali turun menyapa masyarakat di daerah pemilihannya dalam kewajibannya sebagai wakil rakyat.
Ratusan masyarakat menyambut antusias kedatangannya. Kali ini, legislator Golkar tiga periode itu menyambangi Desa Bategulung, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Selain menyambung silaturahmi dengan konstituen, Hamka B Kady turun ke masyarakat untuk mengecek dan memastikan langsung realisasi program padat karya yang merupakan aspirasinya berjalan dengan baik sesuai aturan yang ada.
Salah satunya adalah Sanimas SPALDS. Sanimas atau Sanitasi Berbasis Masyarakat adalah program untuk menyediakan prasarana air limbah bagi masyarakat di daerah kumuh padat perkotaan.
Sementara SPALD-S merupakan sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah air limbah domestik di lokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan JDIH Kementerian PUPR Page 3 - 3 - sarana pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja. 5.
"Saya sengaja datang, turun langsung di tengah-tengah masyarakat guna memastikan program atau pekerjaan-pekerjaan selesai dengan baik," kata Hamka, Senin (13/1/2025).
Ia meminta fasilitas dan infrastruktur yang telah selesai dikerjakan dimana anggarannya berasal dari APBN yang merupakan hasil aspirasinya dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik, sehingga dengan fasilitas tersebut, taraf kualitas hidup masyarakat lebih meningkat lagi.
"Ini perlu kami ketahui, karena dalam waktu dekat kami di DPR akan memanggil mitra menteri untuk mengecek lagi porsi anggaran yang dapat digunakan untuk tahun 2025 ini," ujarnya.
Lebih lanjut kata Hamka, apabila pihaknya menemukan ada pekerjaan yang belum selesai, maka menteri terkait akan didorong hingga diberi teguran agar segera menyelesaikan pekerjaannya.
Di sisi lain, Hamka menjelaskan Hamka menjelaskan, program Sanimas SPALDS sesungguhnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dengan mengelola air limbah domestik secara efektif dan ramah lingkungan.
Pelaksanaan SPALD-S sifatnya padat karya tunai. Kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga penduduk setempat, bukan dengan tenaga mesin.
"Tujuan utama dari program padat karya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap, meningkatkan daya beli masyarakat dan tentunya menurunkan angka stunting," jelas Hamka. (*)