MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Cuaca buruk yang masih berlangsung di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga jadi pemicu sebuah kapal nelayan KMN Harapan Jaya tenggelam saat melaut di Perairan Kepulauan Selayar. Kapal nelayan tersebut diduga tenggelam usai dihantam gelombang besar, Jumat (10/1/2025) lalu.
Dalam insiden ini, ada enam orang yang dilaporkan jadi korban, tiga diantaranya berhasil ditemukan selamat. Adapun ketiga nelayan yang berhasil ditemukan itu bernama Suaris Dessalle (46), Dg Mamba (50) dan Ippang (27).
Kapolsek Benteng, AKP H. Ahdiansar yang dikonfirmasi mengatakan, korban pertama yakni Suaris berhasil ditemukan oleh nelayan sekitar bernama Rosdi setengah terombang-ambing di laut, Senin (13/1/2025).
Menurut keterangan Suaris, kata Ahdiansar, kapalnya tenggelam di perairan Tanah Keke, Takalar, akibat cuaca buruk pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 24.00 Wita.
Saat itu, Suaris dan lima temannya hanya bisa menggunakan gabus untuk menyelamatkan diri dari besarnya terjangan ombak.
Namun, pada Minggu (12/1/2025), sekitar pukul 18.00 Wita, gabus tersebut pecah dan membuat Suaris terpisah dari teman-temannya.
“Anggota sudah menemui Suaris. Saat ini, Suaris dirawat di rumah Rosdi," ujar Ahdiansar.
Sementara dari informasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar mengungkapkan dua korban lainnya berhasil ditemukan atas nama Dg Mamba dan Ippang.
"Dua orang lagi ditemukan dalam keadaan selamat dengan jarak sekitar 2 mil arah utara penemuan korban pertama. Tiga korban selamat dibawa ke Pos Polair Selayar," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan.
Sultan mengatakan, berdasarkan keterangan korban, kapalnya tenggelam di perairan Tanah Keke, Kabupaten Takalar. Awalnya kapal tersebut bertolak dari Pulau Lae-Lae, Kota Makassar, pada Jumat (10/1) sekitar pukul 20.00 Wita menuju Pulau Sumanga, Kabupaten Pangkep.
Dalam perjalanan, kapal dihadang cuaca buruk berupa ombak besar yang mengakibatkan kapal pecah dan air naik ke mesin, menyebabkan kapal miring dan tenggelam. Nakhoda dan penumpang melompat ke gabus dan terombang-ambing selama tiga hari.
Adapun upaya pencarian korban terus dilakukan oleh Tim gabungan Basarnas, Polairud, TNI AL, dan Masyarakat.
Adapun korban yang berhasil ditemukan saat ini masih dalam perawatan di RSD KH. Hayyung Selayar. Korban Suaris disebut mengeluh sesak nafas, sementara dua korban lainnya Dg Mamba dan Irfan masih mengalami keram dan belum bisa bergerak. (Isak/B)