Rutan Kelas IIB Bantaeng Bina Warganya Manfaatkan Lahan Kecil Hasilkan Sayuran

  • Bagikan
Suasana penanaman bibit sayuran di brandgang Rutan Kelas IIB Bantaeng, Kecamatan Bantaeng.

BANTAENG, RAKYATSULSEL  – Rutan Bantaeng tidak menjadikan keterbatasan lahan sebagai halangan untuk mewujudkan asta cita, visi dan misi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan pemasyarakatan terkait ketahanan pangan dengan memanfaatkan tenaga warga binaan.

Hal tersebut ditunjukkan dengan menanam berbagai bibit sayuran di lahan berukuran 10x2,5 meter berlokasi di area brandgang, belakang hunian warga binaan dan menuai hasil panen pertama dari sawi hijau.

Kepala Rutan Kelas II B Bantaeng, Ambo Asse menjelaskan, kegiatan tersebut sekaligus menjadi wadah untuk ajang melatih pembinaan kemandirian warga binaan.

“Selain untuk memberdayakan over capacity, kegiatan bercocok tanam ini juga sebagai ujian praktek bagi warga binaan agar kelak ketika kembali ke masyarakat dapat berdaya guna dan menjadikan kegiatan ini menjadi mata pencaharian yang lebih baik,” harap Ambo Asse.

Dalam memaksimalkan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Ambo menuturkan, bibit sayuran tersebut diberikan oleh salah seorang pegawai, dan menggunakan tenaga warga binaan untuk bercocok tanam.

“Saat ini, karena masih memiliki kolam ikan di area brandgang kami sedang di tahap awal untuk melakukan budi daya ikan lele yang kembali akan dikelola oleh warga binaan,” tambahnya.

Arham Jaya, salah seorang staf sub seksi pelayanan tahanan bagian bimbingan kerja narapidana dan anak pidana menjelaskan, setiap hasil panen yang diperoleh akan diberikan kepada narapidana dan masing – masing pihak yang terlibat.

“Untuk hasil panen perdana, kami akan mencari pasar yang sesuai dengan harga dan ketersediaan yang kami miliki,” ungkap Arham.

Adapun jumlah tenaga warga binaan yang mengelola berjumlah tujuh orang, dengan rincian empat orang untuk kebun mini dan tiga untuk budidaya ikan lele.

Salah seorang warga binaan, mengaku senang dengan kegiatan cocok tanam yang dijalankannya. “Insya Allah setelah saya bebas, saya akan membantu keluarga untuk bekerja di kebun milik orang lain dan nantinya bisa membuka lahan kebun saya sendiri,” harapnya. (Jet)

  • Bagikan