MAKASSAR – Pertarungan menuju kursi Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan dalam Musyawarah Daerah (Musda) 2025 diprediksi akan berlangsung sengit. Sejumlah nama besar mulai muncul sebagai kandidat, namun Ketua DPD I saat ini, Taufan Pawe (TP), belum sepenuhnya memastikan langkahnya untuk maju kembali.
Musda dijadwalkan digelar pada Agustus mendatang, dan Taufan menegaskan bahwa keputusan pencalonannya bergantung pada arahan partai. "Namanya juga kader, apapun keputusan partai kita harus patuh," ujar Taufan, Selasa (14/1/2025).
Menurutnya, pemilihan Ketua DPD I Golkar Sulsel akan ditentukan oleh pemilik suara dari 24 kabupaten/kota. "Semuanya itu kan ditentukan oleh pemilik suara. Jadi, kembali kepada mereka," tambah Taufan.
Selain Taufan Pawe, sejumlah tokoh lain yang disebut-sebut berpotensi maju adalah Ilham Arief Sirajuddin, Munafri Arifuddin, Andi Ina Kartika Sari, Andi Kaswadi Razak, dan Adnan Purichta Ichsan. Persaingan antar kandidat diharapkan mampu memperkuat konsolidasi partai dalam menghadapi agenda politik ke depan.
Pakar politik Universitas Hasanuddin, Sukri Tamma, menilai dinamika menjelang Musda adalah hal yang lumrah dalam tubuh partai politik besar seperti Golkar.
Ia menekankan bahwa evaluasi terhadap kepemimpinan partai sering kali dilakukan setelah agenda politik besar seperti Pilkada dan Pileg.
"Dinamika ini tak hanya dialami oleh TP, Hal serupa juga pernah dialami Nurdin Halid (NH) ketika menjabat Ketua Golkar Sulsel," ungkap Sukri.
Ia menambahkan bahwa hasil dari agenda politik serentak menjadi salah satu indikator penilaian terhadap kinerja pengurus partai.
"Setiap partai politik pasti melakukan evaluasi setelah event politik besar. Apakah ini dianggap ancaman bagi TP atau tidak, itu tergantung pada perspektif partai dan kinerja yang telah ditunjukkan," ujar Sukri.
Musda kali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat soliditas internal Partai Golkar Sulsel. Dengan berbagai nama yang mencuat dan dinamika politik yang memanas, keputusan akhir diharapkan dapat membawa partai ini semakin solid dalam menghadapi tantangan politik ke depan. (Yadi/B)
