Ia mencontohkan, kemarin berkesempatan mengunjungi Taman Arkeologi Leang-Leang Kab. Maros. Situs ini menjadi salah satu warisan arkeologis tertua di dunia berdasarkan proses uranium series.
"Akurasi hasil penelitiannya sangat tinggi, sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatannya," jelasnya.
Selain itu, Fadli Zon menggarisbawahi peran Unhas sebagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia Timur yang telah aktif menjaga dan meneliti warisan budaya.
"Unhas tidak hanya menjadi pelopor dalam penelitian budaya, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga situs-situs penting. Kerangka manusia yang diteliti oleh Unhas menjadi salah satu bukti kontribusi ilmiah yang luar biasa," tambahnya.
Fadli Zon mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi, baik melalui kerja sama antarinstansi maupun dengan sektor swasta.
"Ke depan, kita harus mendorong kolaborasi lebih erat antara Kementerian Kebudayaan, perguruan tinggi, dan pihak swasta melalui program public-private partnership. Ini menjadi langkah strategis dalam pelestarian budaya di era globalisasi," tutupnya.
Sedangkan, Rektor Unhas Prof. Dr. Jamaluddin Jompa menyampaikan selamat datang kepada Menteri Kebudayaan, Fadli Zon di kampus Unhas, menjadi kampus kebanggaan, Indonesia timur di Kota Makassar.
"Kami sampaikan selamat datang pak Menteri Kebudayaan (pak Fadli Zon, di kampus Unhas. Kampus kebanggaan Indonesia Timur. Apa menjadi diskusi akan bermanfaat bagi kita semua," ucao Prof. JJ. (Yadi/A)